Sabtu 23 May 2020 14:32 WIB

Ancelotti: Setiap Pelatih Harus Bermimpi Tangani Real Madrid

Bersama Madrid, Ancelotti mendapat pengalaman istimewa.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Carlo Ancelotti pernah menangani Real Madrid.
Foto: EPA-EFE/Facundo Arrizabalaga
Carlo Ancelotti pernah menangani Real Madrid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Carlo Ancelotti salah satu pelatih papan atas di jagat sepak bola. Saat ini ia membesut Everton. 

Melihat ke belakang, Don Carlo telah memenangkan segalanya. Ia malang melintang di berbagai klub raksasa Eropa. Ia pernah menangani AC Milan, Juventus, Chelsea, Real Madrid, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, dan kini the Toffees. 

Baca Juga

Bersama Madrid, Ancelotti mendapat pengalaman istimewa. Menurut Don Carlo setiap pelatih harus memiliki impian untuk membesut los Blancos. 

"Anda harus mencoba menangani Real Madrid suatu hari dalam hidup anda. Saya menghabiskan dua tahun di sana. Sebuah pengalaman tak terlupakan, karena saya pikir Madrid klub terbaik dunia dalam konteks citra yang mereka miliki di luar," ujar arsitek berkebangsaan Italia kepada Sky Sports, dikutip dari Goal, Sabtu (23/5). 

Menurut Ancelotti, kemana pun mereka pergi, selalu menjadi pusat perhatian. El Real memiliki manajemen yang sangat profesional, tempat latihan dan tim fantastis. 

Don Carlo menangani Los Blancos dari 2013 hingga 2015. Ia berhasil mengoleksi empat gelar ketika bermarkas di Santiago Bernabeu. Di bawah arahan Ancelotti, Madrid meraih trofi Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. 

Paling berkesan ketika pasukan Don Carlo meraih La Decima, alias gelar ke-10 kompetisi terelite Benua Biru. "Memenangkan Liga Champions seperti obsesi bagi mereka, karena dalam 12 tahun sebelumnya mereka gagal meraih trofi tersebut. Saya beruntung di musim pertama di Madrid, saya bisa memenangkannnya," ujar allenatore berusia 60 tahun ini. 

Ia menangani pemain bertabur bintang. Salah satunya, Cristiano Ronaldo. Menurut Don Carlo, sosok seperti CR7 tidak harus mendapat banyak instruksi. Ia hanya membuat sang bintang merasa nyaman. Berikutnya Sergio Ramos. Don Carlo tidak melihat kelebihan Ramos dari sisi taktikal atau teknis. 

"Tapi karakter dan kepribadian yang dia miliki. Dia memiliki kemampuan untuk memotivasi orang sekitar. Dia selalu berada di puncak performa, ketika turun di pertandingan penting," ujar mantan gelandang AS Roma dan AC Milan ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement