Sabtu 23 May 2020 13:02 WIB

PPI Gelar Operasi Pasar Demi Tekan Harga Gula Pasir

PPI akan terus melaksanakan kegiatan operasi pasar gula pasir secara masif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Warga membeli gula pasir murah dengan harga Rp12.500 per kilogram saat operasi pasar.
Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
Warga membeli gula pasir murah dengan harga Rp12.500 per kilogram saat operasi pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI Kantor Cabang Medan menggelar operasi pasar (OP) gula pasir guna menekan lonjakan harga eceran gula pasir menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah.

General Manajer PPI Cabang Medan Kus menyampaikan, operasi gula pasir sudah dilaksanakan pada Jumat (22/5) di Pasar 5 Marelan dan di Jalan Pertempuran. Kus mengatakan, pelaksanaan OP gula pasir tahun ini akan dioptimalkan, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

"PPI akan terus melaksanakan kegiatan operasi pasar gula pasir secara masif di seluruh wilayah Medan," ujar Kus dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Sabtu (23/5).

Kus menyebutkan dalam operasi pasar tersebut gula pasir dijual Rp 12.500 per kg. Dalam pelaksanaannya, PPI tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kus menambahkan PPI di daerah lain seperti di Provinsi Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, juga akan bersiap melakukan operasi pasar gula pasir.

Selain mengoptimalkan titik OP yang sudah, kata Kus, masih memungkinkan juga dilakukan perluasan titik OP lainnya, khususnya di pasar-pasar yang membutuhkan penambahan pasokan gula pasir.

"Dengan adanya pelaksanaan operasi pasar, ketersediaan gula pasir untuk kebutuhan masyarakat dapat terjamin menjelang lebaran," ucap Kus. 

Dalam pelaksanaan OP gula pasir ini, PPI menyiapkan banyak stok yang tersebar di seluruh Medan dan stok tersebut akan terus ditambah dan sebagian besar sudah dalam perjalanan pengiriman. Kus mengatakan PPI Cabang Medan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, khususnya Dinas terkait dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). 

"Koordinasi dan sinergi yang baik ini berdampak langsung pada stabilnya harga pangan di wilayah Medan," kata Kus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement