Sabtu 23 May 2020 12:30 WIB

Perubahan Iklim Sebabkan Salju Antartika Berubah Jadi Hijau

Warna hijau pada salju disebabkan adanya ganggang yang tumbuh.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Antartika Jadi Hijau, Ini Penyebabnya. Padahal, Antartika identik dengan warna putih sejauh mata memandang.
Foto: Jason Auch/Wikimedia
Antartika Jadi Hijau, Ini Penyebabnya. Padahal, Antartika identik dengan warna putih sejauh mata memandang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salju di antartika baru-baru ini ditemukan telah berubah menjadi berwarna hijau. Warna hijau tersebut ternyata berasal dari gangga hijau yang tumbuh menyelimuti salju tersebut akibat adanya perubahan iklim.

Para ilmuwan memperingatkan, masalah munculnya ganggang hijau dapat semakin parah. Kemungkinan akan semakin menyebar dan mendatangkan malapetaka apabila terjadi kenaikan suhu global.

Baca Juga

Para peneliti dari University of Cambridge dan British Antartic Survey melacak pertumbuhan ganggang hijau selama dua tahun di wilayah tersebut. Tim peneliti juga menggabungkan citra satelit dengan pengukuran langsung di lapangan.

Gampar pertama yang diambil melalui satelit Sentinel 2 dari Badan Antariksa Eropa itu dilakukan antara 2017 hingga 2019. Gambar tersebut merupakan bukti peta pertama dari penyebaran salju hijau.

Hasil penelitian menyebutkan, sebanyak 1.679 ganggang hijau mekar di area yang berbeda dari ganggang hijau diidentifikasi secara total, dengan sekitar 0,73 mil persegi atau hampir 500 hektar secara keseluruhan. Walaupun itu relatif kecil atau tidak begitu luas, tapi bagi Benua sedingin Antartika, munculnya ganggang merupakan sebuah perubahan yang sangat signifikan.

Menurut peneliti, ganggang yang telah tumbuh ini mampu menyerap lebih dari 500 ton karbon setiap tahun. Berdasarkan perhitungan para peneliti, keberadaan gangga hijau ini memiliki dampak signifikan pada ekosistem darat dan laut dari hilir.

Kondisi ini juga akan membuat daerah Antartika lebih gelap dan dengan demikian lebih mungkin menyerap panas. Dengan begitu, dapat menghasilkan laju pencairan salju yang lebih cepat, dan akan dampak langsung dengan meningkatnya permukaan laut.

Naiknya suhu dari perubahan iklim mendorong pertumbuhan ganggang hijau yang lebih banyak. Namun kedekatan dengan sumber pupuk alami, yaitu kotoran dari koloni burung laut dan mamalia juga bisa terjadi. Peneliti menemukan lebih dari 60 persen ganggang hijau terdeteksi dalam jarak sekitar 3 mil dari koloni penguin. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pekan ini.

Dilansir dari Slash Gear,  masih ada sejumlah besar ketidakpastian tentang berapa banyak ganggang yang ada dan bagaimana ganggang tersebut akan berkembang seiring waktu. Studi khusus ini hanya difokuskan pada ganggang hijau, meskipun ganggang merah dan oranye juga menyerap karbon dioksida.

Para peneliti berencana untuk menggunakan gambar satelit lebih lanjut dan pekerjaan lapangan untuk lebih memahami pertumbuhan ganggang lainnya.

Awal tahun ini, NASA juga mengungkapkan penelitiannya yang menyebutkan lapisan es Antartika dan Greenland mencair enam kali lebih cepat dibandingkan tahun 1990-an. Lelehan salju tersebut telah meningkatkan permukaan laut global sebesar 0,7 inci, dan pencairan es Greenland berkontribusi 60 persen dari bertambahnya permukaan laut. Pada 2100, para ilmuwan juga telah memberi peringatan, bahwa permukaan laut global bisa naik 28 inci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement