REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh di DIY terus bertambah. Pada 22 Mei 2020, kasus positif yang sembuh bertambah 13 kasus.

Dengan begitu, total kasus positif yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 118 kasus dari total 220 kasus positif yang ada di DIY saat ini. Artinya, kesembuhan dari positif Covid-19 di DIY ini sudah mencapai 53 persen.

"Tambahan 13 kasus yang sembuh 22 Mei ini sudah berdasarkan hasil pemeriksaan dua kali dinyatakan negatif," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Jumat (22/5).

13 kasus positif yang sembuh ini di antaranya dua orang warga Kabupaten Kulon Progo, enam warga Kabupaten Bantul, tiga warga Kabupaten Sleman dan dua warga Kota Yogyakarta. Dua warga Kulon Progo yakni berjenis kelamin laki-laki dengan kasus nomor 98 yang berumur 13 tahun dan perempuan dengan kasus nomor 160, berumur 32 tahun.

Selain itu, enam warga Bantul yakni empat diantaranya laki-laki dengan kasus nomor 101 berumur 32 tahun, kasus nomor 157 berumur 32 tahun, kasus nomor 170 berumur 34 tahun dan kasus nomor 184 berumur 45 tahun. Dua warga Bantul lainnya yakni berjenis kelamin perempuan dengan kasus nomor 167 berumur 56 tahun dan kasus nomor 171 berumur 65 tahun.

Sementara, tiga warga Sleman yang dinyatakan sembuh yakni laki-laki dengan kasus nomor 146 berumur 15 tahun, kasus nomor 182 berumur 35 tahun dan kasus nomor 198 berumur 32 tahun. Sedangkan, dua warga Kota Yogyakarta diantaranya berjenis kelamin laki-laki dengan kasus nomor 166 yang berumur 70 tahun dan kasus nomor 168 berumur 49 tahun.

Selain adanya kasus positif yang sembuh, pada 22 Mei juga ada lima kasus positif baru. "Sehingga, kasus positif total di DIY mencapai 220 kasus dengan 118 diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan delapan kasus meninggal dunia," ujar Berty.

Tambahan lima kasus positif baru ini, empat di antaranya berhubungan dengan salah satu klaster besar penularan Covid-19 di DIY yakni klaster Supermarket Indogrosir, Sleman. Satu lainnya berhubungan dengan klaster jamaah tabligh DKI Jakarta yang penularannya terjadi di Gunungkidul.

Berty menjelaskan, empat kasus positif baru yang berhubungan dengan klaster Indogrosir ini diantaranya warga Sleman yang berjenis kelamin laki-laki dengan umur 24 tahun, 74 tahun, 21 tahn dan perempuan berumur 52 tahun. Mereka masing-masingnya merupakan karyawan dan keluarga karyawan Indogrosir.

"Satu positif baru yang klaster jamaah tabligh itu merupakan hasil kontak tracing kasus jamaah tablihg tersebut. Kasus ini berjenis kelamin perempuan yang berumur 44 tahun asal Gunungkidul," ujar Berty.

Ikuti Whatsapp Channel Republika