Sabtu 23 May 2020 00:51 WIB

BIN Proaktif Tes Swab di Daerah Episentrum Covid-19

Tim dari BIN berputar di wilayah Jakarta dan wilayah penyangga khususnya Depok, Bogor

Petugas Medis berpose dengan tanda cinta melalui jarinya saat rapid test massal di Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal secara gratis kepada warga Kota Depok sebanyak 500 orang guna mendeteksi kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Medis berpose dengan tanda cinta melalui jarinya saat rapid test massal di Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal secara gratis kepada warga Kota Depok sebanyak 500 orang guna mendeteksi kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) proaktif membantu pemerintah mempercepat penanganan wabah virus corona (Covid-19). Caranya dengan menggelar tes cairan tenggorokan (swab) terhadap warga di kawasan episentrum.

"Tim kita berputar di wilayah Jakarta dan juga wilayah penyangga khususnya seperti Depok, Bogor dan Banten," kata Staf Khusus KaBIN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hamriono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Neno menyatakan keterlibatan BIN membantu pemerintah menangani wabah COVID-19 sesuai instruksi Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Neno mengatakan BIN bersama Pemerintah Kota Depok Jawa Barat dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Depok memeriksa 300 orang di Giant Tole Iskandar, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, Jumat (22/5).

Dia menuturkan BIN akan membantu pemerintah daerah untuk mendalami dan menelusuri potensi klaster baru di zona merah dengan tingkat penyebaran COVID-19 tinggi. Saat tes itu, BIN menyediakan 500 rapid test kit dan mengerahkan dua unit mobil laboratorium. Tes swab yang mampu mengetahui hasilnya selama lima jam.

Hasilnya menunjukkan 25 orang dari 300 warga yang menjalani pemeriksaan dinyatakan reaktif terhadap Covid-19 sehingga dilanjutkan tes swab. "Ini kesempatan yang baik sekali bagi kita karena masyarakat yang terindikasi reaktif, tidak perlu menunggu lama. Hanya lima jam untuk proses PCR (polymerase chain reaction)," ujar Neno

Sementara itu, Walib Kota Depok Muhammad Idris mengapresiasi tes cepat massal yang dilakukan BIN . BIN tersebut telah membantu Pemkot Depok menyisir dan mengidentifikasi penyebaran COVID-19 di wilayah penyangga Jakarta itu.

"Nanti dengan tes cepat ini, kemungkinan besar terjadi peningkatan pasien positif. Tetapi penambahannya melandai, di samping yang positif meningkat dan yang sembuh juga meningkat. Ini mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah ini," tutur Idris.

Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menambahkan BIN perlu melaksanakan tes cepat massal guna mengumpulkan data terkait kesehatan masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, BIN telah menggelar beberapa tes cepat massal di Rusun Tambora Jakarta Barat, Kelurahan Pondok Betung Tangerang Selatan Banten, Kawasan Surya Kencana Bogor Jawa Barat, dan depan Terminal MRT Blok M Jakarta Selatan. BIN juga melakukan tes cepat massal di depan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement