Jumat 22 May 2020 19:52 WIB

Moeldoko ke Menteri Singapura: Jokowi Optimis Juni Membaik

Moeldoko dan menteri senior Singapura membahas soal penanganan Corona.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berdialog secara virtual dengan Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean pada Jumat. Keduanya membicarakan mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di negara masing-masing.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, pada kesempatan tersebut, Teo menanyakan terkait situasi di Indonesia dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemik Covid-19.

Baca Juga

Menjawab hal itu, Moeldoko menjelaskan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta cenderung mulai menurun. Akan tetapi, beberapa provinsi lainnya mengalami grafik yang meningkat meski tidak terlalu ekstrem.

Meski begitu, Moeldoko menyampaikan Presiden Joko Widodo optimistis pada Juni 2020 ini kondisi di Indonesia akan membaik. Moeldoko juga menyampaikan, menyebabkan perekonomian Indonesia melambat. Berdasarkan prediksi awal, pertumbuhan ekonomi sekitar 4 persen, tapi kenyataannya hanya mencapai 2,9 persen.

 

Untuk mengatasi dampak ekonomi ini, pemerintah menerapkan berbagai relaksasi dan menerapkan berbagai skenario strategis agar situasi ekonomi kembali normal seperti sediakala.

Pada kesempatan yang sama, Teo juga juga menjelaskan Singapura mengalami situasi serupa dengan Indonesia. Terjadi pelambatan di sektor ekonomi.

"Kami menghadapi masalah yang cukup besar dalam sejumlah masalah ekonomi,” papar Teo.

Mengenai relaksasi di Singapura, pemerintah disana memberikan kepada sejumlah sektor kunci seperti manufaktur dan lain-lain. Singapura juga kemungkinan akan melakukan relaksasi pada awal Juni ini.

"Menangani Covid-19 adalah satu masalah serius. Masalah lain adalah bagaimana menghadapi situasi setelah pandemik ini. Kita perlu bekerja sama dengan berbagai negara dalam menghadapi masalah ini," ujar Teo.

Kedua pejabat negara juga menjelaskan mengenai perkembangan rapid test atau PCR yang dilakukan di masing masing negara. Singapura meminta warganya untuk menjalani tes ini karena perkembangan kasus terinfeksi cukup cepat.

Sementara di Indonesia, kata Moeldoko, pemerintah berencana menyiapkan 10 ribu tes PCR. "Kami juga melakukan pembatasan penerbangan di berbagai bandara di Indonesia. Selain itu, juga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan melakukan physical distancing,” papar Moeldoko.

Moeldoko juga sepakat bahwa semua negara harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam penangani pandemik ini. Kasus global ini menjadi sebuah pembelajaran bersama. “Dengan adanya COVID-19 yang dialami hampir setiap negara di dunia, kelak dapat membuat kondisi lebih baik dalam kehidupan new normal," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement