Jumat 22 May 2020 17:26 WIB

Liga Inggris Didesak Tentukan Klasemen Akhir dengan Adil

Akan ada klub yang tak senang tapi keputusan harus diambil.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Aston Villa merayakan keberhasilan menaklukkan Leicester City di semifinal Piala Liga Inggris.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Para pemain Aston Villa merayakan keberhasilan menaklukkan Leicester City di semifinal Piala Liga Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan penjaga gawang timnas Inggris, Paul Robonsin berpendapat menggunakan basis poin per permainan dalam menentukan klasemen akhir Liga Primer Inggris jika kompetisi tak bisa dilanjutkan adalah cara yang keras dalam mendegradasi Aston Villa. Villa kini berada di zona degradasi yaitu nomor dua dari bawah dengan 25 poin.

 

Kasta kedua Liga Inggris, Divisi Championship menggunakan sistem tersebut dalam menentukan klasemen akhir lewat suara bulat untuk mengakhiri musim. Menurut Robinson, Liga Primer Inggris juga perlu membuat keputusan tepat jika kompetisi tak dapat dilanjutkan karena corona.

Jika keputusan diambil sama seperti Divisi Championship maka Aston Villa dan Norwich City dipastikan degradasi. Sedangkan salah satu antara West Ham United dan Bournemouth akan menyusul mereka tergantung metodeyang akan dipakai.

Menurut Robinson, harus ada rencana darurat yang dipersiapkan jika musim terpaksan dihentikan karena masalah keamanan kesehatan. Keputusan darurat tersebut tak mempedulikan akan merugikan atau menyenangkan tim tertentu. 

“Seseorang harus melangkah dan membuat keputusan untuk diikuti semua orang. Jika keselamatan pemain tidak dapat dijamin dan pemain menolak untuk bermain maka perlu ada komite atau panel yang mendapat konsensus pendapat,” kata Robinson, dilansir dari footballinsider247, Jumat (22/5).

Mantan pemain Tottenham Hotspur itu menegaskan, Liga Primer Inggris harus berani mengeluarkan keputusan walaupun tak semua orang akan senang. Meskipun sistem poin per gim adalah cara kasar dan tak adil, ada hal tertentu dari keputusan tersebut yang harus diambil.

Manajer Charlton Athletic, Lee Bowyer menentang jika sistem poin per gim digunakan untuk menentukan klasemen akhir. Ia menyebut motede tersebut memalukan. Charlton kini berada di posisi terbawa Liga Satu Inggris dan akan terdegradasi jika menggunakan sistem poin per gim meskipun telah berada di luar zona degradasi selama 36 dari 37 pertandingan musim ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement