Jumat 22 May 2020 16:22 WIB

Mendekati Lebaran, Harga Jengkol dan Petai Melonjak

Pedagang di Pasar Perumnas Cirebon menyebut jengkol dan petai diminati.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Jengkol.
Foto: dok Republika
Jengkol.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Harga sejumlah komoditas pangan atau bumbu dapur mengalami kenaikan di pasar tradisional wilayah Kota Cirebon menjelang Lebaran ini. Kenaikan harga ini disebut seiring meningkatnya permintaan. 

Seperti beberapa komoditas pangan yang dijual di Pasar Perumnas, Kota Cirebon. Salah satunya cabai rawit merah. Menurut Jalal, pedagang bumbu di pasar tersebut, harga cabai rawit merah naik dari Rp 20 ribu per kilogram (kg) menjadi sekitar Rp 50 ribu. Harga bawang merah pun naik, dari sekitar Rp 40 ribu-50 ribu per kg menjadi sekitar Rp 60 ribu.

Jalal mengatakan, bawang putih juga harganya naik. Untuk bawang putih biasa atau lokal, harganya naik dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu. Sementara bawang putih kating kenaikan harganya lebih tinggi, dari Rp 20 ribu per kg menjadi sekitar Rp 40 ribu. “Kalau stoknya sih aman,” kata Jalal, Jumat (22/5).

Komoditas lain yang harganya naik, antara lain jengkol dan petai. Mendekati Lebaran, harga jual jengkol sudah berkisar Rp 60 ribu per kg. Satu pekan lalu, harganya masih sekitar Rp 30 ribu per kg. Serupa dengan jengkol, harga petai juga naik. Pada awal Ramadhan, petai masih dijual dengan harga sekitar Rp 2.500 per papan. Kini harganya disebut sudah Rp 10 ribu per papan. “Kalau H-1 Lebaran, harganya biasanya naik lagi,” ujar Yoyoh, pedagang sayuran di Pasar Perumnas. 

Selain jengkol dan petai, harga kentang pun naik. Kentang kini dijual sekitar Rp 16 ribu per kg, dari awalnya sekitar Rp 12.500. Yoyoh menyebut, harga jengkol, petai, maupun kentang naik seiring meningkatnya permintaan dari konsumen mendekati Lebaran. Menurut dia, ketiga komoditas tersebut termasuk yang dibur banyak warga. Biasanya untuk bahan makanan khas Lebaran. “Biasanya untuk dimasak jadi sambal goreng,” kata dia.

Yoyoh mengakui ada peningkatan permintaan komoditas pangan mendekati Lebaran ini. Namun, jika dibandingkan dengan momen menjelang Lebaran tahun lalu, kata dia, mengalami penurunan. Menurut dia, tingkat penjualannya menurun sekitar 30 persen selama Ramadhan dan menjelang Lebaran ini akibat dampak wabah Covid-19. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement