Jumat 22 May 2020 15:20 WIB

PBNU Luncurkan Mushaf Alquran Berhias Ornamen Nusantara

Mushaf ini diharapkan bermanfaat bagi warga Nahdliyin dalam aktivitas pembelajaran.

Rep: Muhyiddin/ Red: wahidah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj
Foto: Republika/Putra M Akbar
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melalui kerja keras selama hampir dua tahun, Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya berhasil menerbitkan mushaf yang dilengkapi kekayaan ornamen nusantara.

Mushaf yang diberi nama Ar-Risalah Nahdlatul Ulama ini diluncurkan secara resmi pada Kamis (21/5) malam, bertepatan dengan malam 29 Ramadhan 1441 H.

Ketua LTN PBNU, Hari Usmayadi menjelaskan, penerbitan mushaf ini merupakan amanah dari Rais Aam dan Ketua Umum PBNU yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jamaah Nahdliyin, menjadi artefak organisasi dan alat penghubung antara para pengurus dengan jamaah, serta mendukung peran NU dalam peradaban global.

Sebagai salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar di Tanah Air, sudah selayaknya NU memiliki mushaf terbitan internal organisasi, yang mampu memberikan kedekatan emosional antara jam'iyah dan jamaah.

"Hal ini sekaligus diharapkan menjadi modal awal dalam membangun pola hubungan yang kongruen, kompak, dan konsisten," kata Usmayadi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/5).

 

Pria kelahiran Semarang ini bersyukur terbitnya mushaf ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Sambutan dan doa datang dari para kiai sepuh dan tokoh ulama muda NU, serta Pengurus Wilayah NU dari Aceh sampai Papua.

"Hal itu seolah menggambarkan kerinduan yang lama terpendam atas hadirnya mushaf terbitan resmi Nahdlatul Ulama," ucapnya.

Peluncuran mushaf ini secara simbolik ditandai dengan penyerahan mushaf Ar-Risalah oleh Ketua LTN PBNU, Hari Usmayadi kepada Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. Dalam sambutannya, Kiai Said mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas keberhasilan PBNU menerbitkan mushaf resmi untuk warga Nahdliyin bertepatan dengan bulan turunnya Alquran.

Keunikan mushaf yang diterbitkan melalui Divisi Penerbitan Risalah LTN PBNU ini antara lain terdapat pada kekayaan simbol khas nusantara yang mewarnainya. Misalnya, pada grafis cover, tulisan “Al-Qur'an Al-Karim” menggunakan khat Diwani Jaly membentuk tetesan air dengan ornamen bunga wijaya kusuma. Tata letak (lay out) maupun penanda nomor halaman menggunakan motif batik wahyu tumurun, serta frame tiap halaman berhiaskan corak batik dan diorama dari Aceh, Kalimantan, serta beberapa wilayah lainnya.

Mushaf Ar-Risalah juga dilengkapi dengan pedoman amaliyah khas ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah terkait Alquran dan adab membaca Alquran serta metode penulisan mushaf Utsmani riwayat Imam Hafs dengan menggunakan khat Utsman Thaha.

"Para masyayikh dan tokoh NU berharap agar mushaf ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga Nahdliyin dalam aktivitas pembelajaran, usaha memperoleh hidayah, serta menjadi obat bagi pengembangan akhlak umat Islam Indonesia, juga seluruh umat Islam dunia," jelas Usmayadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement