Jumat 22 May 2020 14:14 WIB

Tiga WNI yang Kabur Usai Tes Covid di Malaysia Serahkan Diri

Ketiga WNI tersebut menyatakan kesediaan untuk dibawa ke rumah sakit.

Sejumlah Angkatan Tentara Malaysia (ATM) bersiaga di kawasan Pudu, Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (17/5/2020). Kawasan Pudu yang memiliki banyak penjual dan pekerja warga asing termasuk WNI menjadi klaster baru COVID-19 yang ditandai dengan adanya penularan dari warga setempat.
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Sejumlah Angkatan Tentara Malaysia (ATM) bersiaga di kawasan Pudu, Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (17/5/2020). Kawasan Pudu yang memiliki banyak penjual dan pekerja warga asing termasuk WNI menjadi klaster baru COVID-19 yang ditandai dengan adanya penularan dari warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang diberitakan melarikan diri usai menjalani pemeriksaan Covid-19 di Negeri Sembilan, Malaysia, akhirnya menyerahkan diri. Ketiganya menyatakan kesediaan untuk dibawa ke rumah sakit.

"Menyerahkan diri untuk mendapatkan penanganan di rumah sakit adalah opsi terbaik bagi ketiga warga Aceh tersebut," kata Presiden Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) Datuk Haji Mansyur bin Usman di Kuala Lumpur, Jumat (22/5).

Baca Juga

Menurut Datuk, kesediaan ketiga warga Aceh tersebut menyerahkan diri merupakan hasil fasilitasi dan pendekatan persuasif yang dilakukan terus menerus sejak berita mereka melarikan diri tiba-tiba menjadi viral di berbagai media.

Petugas Polisi Sektor Sepang Wan Kamarul Azran mengatakan, pada 13 Mei 2020 pukul 10.30 sebuah kontraktor pembangunan jalan menggelar pemeriksaan Covid-19 bagi 26 pekerja dan staf yang tinggal di rumah kongsi Sepang, Selangor. Pada 18 Mei 2020, dokter menginformasikan melalui telepon, seorang pekerja Indonesia positif terserang Covid-19. Pekerja itu kemudian dibawa ke Hospital Sungai Buloh.

Namun, pada masa yang sama perusahaan mendapati tiga pekerja asal Indonesia telah melarikan diri. KMAM kemudian membantu membujuk ketiga pekerja tersebut agar bersedia dibawa ke rumah sakit.

"Alhamdulillah pendekatan persuasif yang dilakukan semua pihak baik langsung atau tidak langsung mendapatkan sambutan yang baik dari ketiga warga tersebut, yang dengan suka rela menyambut uluran tangan pihak KMAM dalam mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya," kata Mansyur.

Saat mereka setuju untuk mendapatkan penanganan Covid-19 di Malaysia, jelas Mansyur, ini berarti ketiga orang itu tidak lagi pulang ke Indonesia dalam keadaan diduga terpapar virus corona.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement