Jumat 22 May 2020 13:51 WIB

Bunyi Dentuman di Bandung, BMKG Sebut tidak Ada Anomali

BMKG dan PVMBG belum mengetahui bunyi tersebut apa dan berasal darimana.

Wisatawan mengunjungi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Wisatawan mengunjungi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bunyi dentuman terdengar oleh sebagian masyarakat di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya sejak Kamis (21/5) pagi dan berlanjut pada Jumat (22/5) pagi. Sejauh ini, sejumlah pihak seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) belum mengetahui bunyi tersebut apa dan berasal darimana.

Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, berdasarkan rekaman seismograf di wilayah Bandung sejak Kamis (21/5) tidak terjadi gempa bumi. Selain itu, kondisi cuaca secara umum cerah dan berawan serta tidak terdapat hujan.

Menurutnya, berdasarkan data lightning detector atau pengamatan petir, sekitar pukul 08.30-09.30 Wib terdapat 1 kilat pada jarak 250 Km arah Tenggara Lembang (di sekitar Yogyakarta). Katanya, sangat jauh dari Bandung dan tidak berdampak ke Wilayah Bandung.

"Berdasarkan pengamatan magnet bumi, dengan alat fluxgate magnetometer di pos Observatorium BMKG di Pelabuhan Ratu, hingga pukul 10.00 Wib tidak terjadi aktifitas anomali magnetik pada komponen horisontal dan komponen vertikal," ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (22/5).

Menurutnya, BMKG saat ini tengah menganalisa dari faktor alam yang lain bekerja sama dengan institusi terkait.

Sebagian masyarakat Kota Bandung kembali mendengar beberapa kali bunyi dentuman, Jumat (22/5) pagi. Sebelumnya, bunyi dentuman terdengar pada Kamis (21/5) pagi di seluruh wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, namun hingga saat ini belum diketahui bunyi tersebut berasal darimana. 

Salah seorang warga Bandung Timur, Tatang Nugraha mengaku, kembali mendengar bunyi dentuman beberapa kali sekitar pukul 09.45 Wib. Namun, ia mengaku, tidak mengetahui pasti asal bunyi tersebut.

"Barusan beberapa kali terdengar di Ujungberung, kurang lebih empat kali," ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (22/5).

Ia mengaku penasaran asal bunyi dentuman tersebut. Bahkan, pasca-mendengar bunyi dentuman, dirinya mendengar beberapa kali kembali kurang lebih empat kali.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengaku, tidak mengetahui asal bunyi dentuman tersebut.

Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geofisika (PVMBG), Hendra Gunawan mengungkapkan, berdasarkan pemantauan gunung api disekitar Bandung tidak terdapat laporan mengalami erupsi. Namun, dia mengatakan, mendengar beberapa kali bunyi dentuman.

"Istri saya di Cimahi jam 9 pagi mendengar beberapa kali. Dari pemantauan gunung api tidak ada laporan erupsi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (21/5).

Menurutnya, pihaknya tidak melakukan penyelidikan bunyi dentuman tersebut kecuali dentuman berasal dari erupsi gunung api. Katanya saat ini gunung api sekitar Bandung tidak ada yang mengalami erupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement