Sultan Sokoto Minta Muslim Nigeria Sholat Id di Rumah

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 22 May 2020 13:44 WIB

Sultan Sokoto Minta Muslim Nigeria Sholat Id di Rumah. Sultan Sokoto dari Nigeria Muhammadu Saad Abubakar IV Foto: Newsweek Sultan Sokoto Minta Muslim Nigeria Sholat Id di Rumah. Sultan Sokoto dari Nigeria Muhammadu Saad Abubakar IV

REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Sultan Sokoto minta umat Islam di Nigeria untuk menunda sholat Idul Fitri berjamaah di masjid. Sultan Sokoto pemimpin Jama'atu Nasril Islam (JNI) Muhammadu Sa'ad Abubakar IV mengimbau umat Islam untuk sholat Idul Fitri bersama keluarga di rumah untuk mencegah penularan Covid-19.

Sekretaris Jendral JNI, Syekh Khalid Abubakar Aliyu mengatakan arahan itu adalah mandat Komite Fatwa JNI, di bawah kepemimpinan Sheikh Sheriff Ibrahim Saleh Alhusainy. Menurutnya, komite telah berkonsultasi dan melakukan pertimbangan atas kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi ancaman serius pada kehidupan banyak orang.

Baca Juga

Sholat Idul Fitri di pinggiran kota dan di kota-kota sementara ini harus ditangguhkan. Sholat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah dengan anggota keluarga atau sendirian jika tidak ada orang lain di rumah.

Keputusan lain yang diambil adalah bahwa sholat Idul Fitri adalah dua raka'at, dengan takbir pertama sebanyak tujuh kali. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah dan surat-surat lain atau dengan surat Al-A'ala yang lebih utama.

Kemudian pada rakaat kedua, dilakukan takbir lima kali. Dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah dan surat lainnya atau surat Al-Ghashiyah.

"Dalam hal shalat di rumah, seperti yang mungkin terjadi, khutbah bisa ditunda," ujar Syekh Khalid 

Menurutnya, semua yang disebutkan di atas didasarkan pada hadits Anas Bn Malik di Sahih al-Bukhari dan Maliki keputusan hukum, seperti yang dijelaskan oleh Al-Kharshi dan Al-Munah al-Jalil. "Namun, di negara-negara di mana pemerintah telah memutuskan melakukan sholat Idul Fitri berdasarkan saran ahli medis mereka, maka langkah-langkah tegas untuk menjaga jarak, menggunakan masker wajah dan pembersih tangan untuk melindungi jamaah dilakukan. Dalam hal ini masjid lapangan dapat dimanfaatkan jika diperlukan," kata Syekh Khalid.

"Seorang ulama harus memiliki rasa takut kepada Allah Yang Maha Tinggi dan dapat menjaga lisan mereka dan tindakan mereka untuk kepentingan agama dan umat," ujarnya.

JNI berharap agar ibadah selama Ramadhan yang dilakukan umat Muslim diterima Allah dan segera menyambut Idul Fitri dengan bahagia. Selain itu, umat Islam didesak tidak melupakan puasa Syawal selama enam hari sebagai puasa sunnah untuk menyempurnakan puasa Ramadhan seperti yang dianjurkan Nabi Muhammad (SAW).

"Sambil berharap kita semua mendapatkan pengampunan dari Allah di hari-hari suci dan setelah ini, kami berdoa dengan sungguh-sungguh untuk Puasa Ramadhan yang diterima serta Idul Fitri," ungkapnya dilansir dari Vanguard, Jumat (22/5).