Kamis 21 May 2020 21:12 WIB

Roberto Mancini: Tak Ada yang Mau Tangani Timnas Italia

Ekspektasi timnas Italia terlalu besar.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Italia Roberto Mancini berbicara kepada Mario Balotelli.
Foto: Claudio Giovannini / ANSA melalui AP
Pelatih Italia Roberto Mancini berbicara kepada Mario Balotelli.

REPUBLIKA.CO.ID, OMA -- Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) resmi menunjuk Roberto Mancini sebagai pelatih timnas Italia pada Mei 2018. Pada saat itu, Mancini menggantikan pelatih sementara, Luigi di Biagio. Namun, Mancini mengungkapkan, pada saat itu, tidak ada pelatih yang mau saat diminta untuk menangani Gli Azzurri.

Hal ini tidak terlepas dari tekanan dan ekpektasi yang diberikan FIGC terhadap pelatih timnas Italia. Pasalnya, enam bulan sebelum penunjukan Mancini tersebut, Italia gagal tampil di putaran final Piala Dunia 2018. Ini menjadi prestasi terburuk Gli Azzurri sejak gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 1958.

''Saat saya datang, tidak ada yang mau menjadi pelatih timnas Italia. Namun, saat mereka meminta saya, saya langsung mengatakan iya. Banyak yang takut bakal menghadapi situasi yang sulit. Namun, sepak bola dibangun dari momen-momen seperti itu. Satu-satunya hal bisa dilakukan adalah membangun kembali kepercayaan diri dan memberikan kepercayaan pada para pemain muda Italia,'' kata Mancini kepada Roma TV seperti dilansir Football Italia, Kamis (21/5).

Mantan pelatih Manchester City itu diharapkan setidaknya bisa membawa La Nazionale tampil di putaran final Piala Eropa 2020. Target ini pun sudah dicapai oleh Mancini.

Bahkan, timnas Italia mampu mencatatkan rekor impresif dengan torehan kemenangan 100 persen di 10 laga babak kualifikasi Piala Eropa 2020. Penampilan apik itu merupakan buah manis dari revolusi yang dilakukan Mancini di skuat La Nazionale.

Eks pelatih Inter Milan itu melakukan perombakan besar-besaran di skuat utama Gli Azzurri dan mempromosikan sejumlah pemain muda, seperti Nicolo Zaniolo, Sandro Tonalli, dan Federico Chiesa. Selain itu, ada pula penggawa-penggawa senior, seperti Leonardo Bonucci, Ciro Immobile, dan Lorenzo Insigne, yang dinilai mampu memberikan pengalaman kepada para pemain muda.

''Ide besar saya adalah memberikan sentuhan spesial agar para pemain lebih dekat dengan tim nasional. Saat ini, para pemain bisa menciptakan atmosfer yang bagus di dalam tim. Italia tidak pernah kehabisan talenta, tapi kami ingin memberikan pendekatan yang berbeda. Bahkan, saat menghadapi tim-tim yang relatif mudah, kami harus tetap menurunkan komposisi pemain terbaik,'' tutur pelatih berusia 55 tahun tersebut.

Mancini pun mengakui, penundaan selama satu tahun gelaran Piala Eropa 2020 bisa memberikan keuntungan tersendiri buat La Nazional. Dengan penundaan ini, maka para pemain muda di tim utama Gli Azzurri bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman dan jam terbang sebelum akhirnya tampil di Piala Eropa 2020 pada pertengahan 2021 mendatang.

''Saya harap, dalam satu tahun ini, para pemain muda bisa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak,'' ujar Mancini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement