Kamis 21 May 2020 21:05 WIB

Solskjaer: Sudah Tidak Ada Apel Busuk di Skuat United

Solskjaer mampu membawa Setan Merah tidak terkalahkan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Paul Pogba pernah dituduh sebagai biang buruknya penampilan Setan Merah.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Paul Pogba pernah dituduh sebagai biang buruknya penampilan Setan Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer, mengungkapkan, atmosfer timnya jauh lebih baik saat manajemen klub melepas sejumlah pemain pada bursa transfer awal musim ini.

Pelatih asal Norwegia itu menyebut, United tidak membutuhkan pemain dengan ego yang besar dan membutuhkan mau berkorban demi tim.

''Saya lebih memilih memiliki tim yang tidak lengkap, daripada memiliki pemain yang brengsek. Karakter pemain sangat penting buat tim ini. Kami adalah klub yang mengedepankan kepentingan tim. Anda menginginkan pemain yang sedikit memiliki ego, tapi mereka juga harus beradaptasi,'' kata Solskjaer kepada United We Stand Fanzine seperti dikutip Daily Mail, Kamis (21/5).

Setelah menggantikan Jose Mourinho pada pertengahan musim lalu, Solskjaer melakukan perombakan besar-besaran di tubuh United. Total 19 pemain rela dilepas Solskjaer pada awal musim ini, termasuk melepas Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez ke Inter Milan.

Lukaku hijrah dengan status kepindahan permanen, sedangkan Sanchez datang ke La Beneamata sebagai pemain pinjaman. Solskjaer mengakui, pada akhir musim lalu, kondisi psikologis tim berada pada titik terendah.

Hal ini tidak terlepas dari kondisi kebugaran pemain yang mulai menurun, kelelahan mental, dan cedera yang menimpa pemain-pemain andalan. Tidak hanya itu, Solskjaer juga mengakui ada agenda personal yang diusung sejumlah pemain. Namun, akhirnya sejumlah masalah itu bisa terpecahkan sebelum musim ini bergulir, termasuk dengan keputusan melepas sejumlah pemain. Alhasil, atmosfer ruang ganti United pun lebih positif pada awal musim ini.

''Selalu ada pemain yang mengeluh jarang mendapatkan kesempatan tampil. Namun, apabila sebuah tim ingin sukses, maka pemain harus bisa merumput dalam waktu berbeda. Sekarang, di skuat kami sudah tidak ada apel busuk,'' kata mantan pelatih Cardiff City tersebut.

Dalam 12 laga awal menukangi United, Solskjaer mampu membawa Setan Merah tidak terkalahkan. Namun, performa United mulai goyah saat disingkirkan Barcelona di babak perempat final Liga Champions. Puncaknya, United harus menelan kekalahan di lima pamungkas di pentas Liga Primer Inggris musim lalu. Soslkjaer pun telah belajar dari kondisi tersebut.

''Segalannya sangat mudah saat Anda meraih kemenangan. Namun, saat berada dalam tren buruk, Anda bisa mengetahui mana pemain yang memiliki mentalitas yang tepat. Sebagai pemain, Anda mungkin membutuhkan sedikit ego dan ambisi, tapi tetap saja, kepentingan tim menjadi hal utama,'' ujar eks penyerang Manchester United itu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement