Kamis 21 May 2020 20:12 WIB

Survei: 25 Persen Warga AS Ragukan Vaksin Corona

Sejumlah orang mengaku tak berminat divaksinasi.

Seorang relawan menerima suntikan percobaan vaksin di pusat penelitian Moderna Inc di Massachusetts, Amerika Serikat (AS).
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Seorang relawan menerima suntikan percobaan vaksin di pusat penelitian Moderna Inc di Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekitar 25 persen warga Amerika Serikat (AS) mengaku tidak tertarik untuk melakukan vaksinasi virus Corona. Sejumlah orang bahkan mengatakan kekhawatirannya bahwa perlombaan vaksin membuat tingkat keselamatan dari vaksin diragukan. Semua ini hasil temuan dari survei yang dimuat Reuters/Ipsos pada Kamis (21/5).

Saat ini para ahli mengatakan, vaksin diperlukan untuk memulihkan kehidupan kembali normal. Di sisi lain, hasil survei juga menunjukkan ada masalah dengan kepercayaan mereka terhadap Pemerintahan pimpinan Presiden AS Donald Trump. Alasannya, pemerintah AS kerap memberikan petunjuka keselamatan yang saling bertentangan.

Sekitar 36 persen responden mengaku tidak akan ikut vaksinasi meski jika Trump menyatakan vaksin itu aman. Sedangkan orang yang mengaku tertarik mendapatkan vaksin hanya sebanyak 14 persen orang.  

Survei dilakukan terhadap 4.428 warga AS dewasa antara 13 Mei hingga 19 Mei. Sebagian besar dari mereka lebih mempercayai lembaga yang mengurusi obat di AS, Food and Drug Administration (FDA), atau penelitian ilmiah skala besar yang menunjukkan vaksin itu benar-benar aman. 

Trump berjanji bahwa vaksin akan berhasil ditemukan akhir 2020. Namun secara ilmuah, perlu sekitar 10 tahun untuk mengembangkannya dan menguji keamanan dan efektivitasnya. 

Di antara responden yang mengaku tidak ingin vaksinasi, separuhnya mengatakan mereka khawatir pada proses penemuannya yang tergesa-gesa. Bahkan 40 persen di antara mereka menilai, bisa jadi vaksin itu lebih berisiko dari pada penyakitnya sendiri, Covid-19. 

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement