Kamis 21 May 2020 20:02 WIB

Laboratorium RSP Cilacap Mulai Periksa PCR Covid 19

Pemeriksaan sampel swab di Cilacap bisa ditunggu hanya dalam waktu dua hari.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengambil sampel lendir dari seorang pengunjung saat tes swab COVID-19. ilustrasi
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN
Petugas mengambil sampel lendir dari seorang pengunjung saat tes swab COVID-19. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Rumah Sakit Pertamina Cilacap mulai mengoperasionalkan laboratoriumnya untuk memeriksa sampel swab pasien suspect Covid 19. Hal ini menyusul diresmikannya keberadaan laboratorium biomolekuler di rumah sakit tersebut oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Rabu (20/5).

''Dengan adanya laboratorium tes swab di Cilalap, pemerintah atau gugus tugas di wilayah Cilacap dan sekitarnya, tak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan PCR,'' jelas Bupati Tatto.

Baca Juga

Bupati  menyebutkan, dengan adanya laboratorium yang bisa melakukan tes swab di wilayahnya, maka proses pemeriksaan sampel swab bisa ditunggu hanya dalam waktu dua hari. Tidak selama dua minggu, seperti yang terjadi selama ini.

Direktur RS Pertamina Cilacap Sapto Harry Kriswanto menyebutkan, untuk sementara laboratorium RS-nya hanya bisa melakukan pemeriksaan 50 sampai 100 spesimen per hari. Namun bila nanti sudah berjalan, kapasitas pemeriksaan  bisa ditingkatkan sampai 300 spesimen per hari.

''Peralatan yang kita gunakan di laboratorium kami ini, memang masih berupa alat manual. Hal ini yang menyebabkan proses pemeriksaan agak lama, karena tidak bisa dalam jumlah besar sekaligus,'' katanya.

Untuk itu dia menyebutkan, untuk sementara laboratorium PCR RS Pertamina hanya akan melayani tes swab dari wilayah Cilacap saja. Namun dia menyebutkan, pemeriksaan untuk  pasien rujukan pemerintah ini masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah.

Dia juga menyatakan, masyarakat umum juga bisa melakukan pemeriksaan tes Covid-19 di laboratorium ini dengan biaya sendiri. Pendaftaran pemeriksaan dilakukan secara online, dan nanti akan dilakukan pemeriksaan. ''Biaya pemeriksaan mandiri ini diperkirakan sekitar Rp 2,5 juta,'' kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement