Kamis 21 May 2020 14:02 WIB

Badan Diklat Srondol Disiapkan untuk Karantina PMI Mudik

Semua PMI yang pulang ke Jawa Tengah harus menjalani karantina minimal 14 hari.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang pekerja menata kasur dalam ruangan karantina pemudik.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Seorang pekerja menata kasur dalam ruangan karantina pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyiapkan kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) atau Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Srondol, untuk lokasi karantina sementara ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Tengah, yang telah habis masa kontraknya atau sedang cuti untuk mudik.

Proses karantian bagi para PMI asal Jawa Tengah tersebut bakal dilakukan selama dua hingga tiga hari, sebelum mereka diperbolehkan untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing. Selama menjalani masa karantina tersebut, mereka juga akan dipantau kesehatannya secara intensif oleh tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, gelombang kepulangan PMI yang telah habis masa kontraknya atau cuti ke Jawa Tengah via jalur udara mulai tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Senin (18/5). Gelombang kedatangan bakal berlangsung hingga 23 Mei mendatang.

Terkait hal ini, Pemprov Jawa Tengah memastikan, protokol kesehatan telah disiapkan secara ketat untuk menyambut para PMI itu. Bahkan sebelumnya, sudah ada 57 PMI dari Malaysia yang tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. “Semuanya sudah diperiksa kesehatannya saat tiba di bandara, dilakukan rapid test,” jelasnya.

Ke-57 PMI yang datang langsung menjalani karantina di kompleks BPSDM Provinsi Jawa Tengah. Secara bergelombang kedatangan para PMI asal Jawa Tengah bakal berlanjut setiap hari. Misalnya dari Kuala Lumpur, berdatangan hingga tanggal 23 Mei.

Setelah tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, jelas gubernur, semuanya akan langsung dibawa ke kompleks BPSDM Jawa Tengah di Srondol, Kota Semarang, untuk menjalani karantina, sambil menunggu penjemputan dari kabupaten/kota masing-masing.

Selama di BPSDM, para PMI tersebut akan dicek kesehatannya secara berkala, menjalani rapid test, dan penerapan protokol kesehatan. Mereka yang terpantau sehat akan dipisahkan dengan yang menunjukkan reaksi saat dilakukan pemeriksaan rapid test atau yang membutuh penanganan tertentu.

Untuk kapasitas ruangan di kompleks BPSDM Provinsi Jawa Tengah, diakui gubernur cukup banyak. Sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan pemisahan mana yang sudah rapid test, mana yang reaktif, agar pada saat dijemput untuk dipulangkan ke daerah masing-masing bisa dilakukan tindakan tertentu. “Kami berharap, semuanya tetap sehat,” tegas Ganjar.

Gubernur menambahkan, para PMI asal Jawa Tengah yang kembali ke Tanah Air tidak hanya menggunakan transportasi udara saja. Sejumlah PMI asal Jawa Tengah dilaporkan juga ada yang tiba menggunakan jalur laut. Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah ada 21 orang yang tiba.

Skemanya sama, juga diterapkan bakal menjalani protokol kesehatan yang ketat. Karena juga disiapkan pengecekan serta pengawasan oleh tim terpadu, di lingkungan terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas. Mulai dari Disnaker, Pemkot Semarang, KKP, dan lainnya yang semuanya menerapkan standar protokol pencegahan Covid-19 yang sudah ditetapkan.

Di lain pihak, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga menerangkan, sebelum gelombang kepulangan PMI hari ini, pemprov juga sudah memiliki data PMI yang telah berada di Jawa Tengah. Sampai  14 Mei 2020, sudah ada 1.124 PMI asal Jawa Tengah yang pulang ke kampong halaman menggunakan jalur udara.

Beberapa dari mereka juga terpantau tiba melalui Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, juga ada PMI yang mudik melalui lintas batas negara sebanyak 59 orang dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 21 orang.

Jumat pekan lalu, juga ada 69 repatriasi dari Dilli, Timor Leste, juga sudah mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. “Mereka juga telah menjalani rapid test dan sudah kami siapkan tiga bus untuk membawa mereka ke berbagai derah di wilayah Jawa Tengah,” tambahnya.

"Karena semua PMI yang pulang ke Jawa Tengah harus menjalani karantina minimal 14 hari sejak kedatangan mereka di Tanah Air, saya juga meminta kabupaten/kota untuk menyiapkan kebutuhan karantina bagi para PMI tersebut,” tegas gubernur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement