Produktif Mengaji Lewat Aplikasi IQRA

Red: Qommarria Rostanti

Kamis 21 May 2020 13:16 WIB

Aplikasi IQRA Foto: Dok. IQRA Aplikasi IQRA

Oleh: Meiliza Laveda

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Suci Ramadhani Kaspi (23 tahun), kegiatan mengaji daring sangat menyenangkan. Jadwal belajar mengaji daring cukup fleksibel. Selain itu, mentor mengaji daring dinilainya juga sangat jelas ketika menjelaskan sebuah materi.

Suci bergabung dalam program Ramadhan dari aplikasi Indonesia Quran Reciter Application (IQRA). IQRA merupakan aplikasi belajar ngaji yang mempertemukan mentor (orang yang mengajar ngaji) dengan mentee (orang yang belajar ngaji) secara tatap muka. Namun, karena pandemi kegiatan tersebut berubah menjadi daring. Masing-masing mentee yang bergabung dibimbing satu mentor.

"Mentornya juga paham banget sama materi yang dijelaskan dan mudah penyampaiannya, jadi langsung mudeng gitu," kata Suci kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu. Melalui aktivitas tersebut, Suci berharap bisa membaca Alquran lebih tartil dan benar sehingga tidak mengubah arti dari apa yang dibaca.

 

Menurut Hanindito Haidar Satrio (24 tahun), program Ramadhan dari IQRA sangat membantunya dalam belajar Alquran. Dia berharap masyarakat lebih banyak mengetahui aplikasi IQRA karena aplikasi tersebut sangat bermanfaat.

"Semoga lebih banyak yang tahu IQRA, jadi bisa menimba ilmu bersama-sama," ujarnya.

Founder IQRA, Muhammad Rizki Sani, mengajak masyarakat belajar mengaji daring bersama IQRA. Ada program khusus Ramadhan yang disiapkan oleh IQRA.

Aplikasi IQRA berfokus agar para mentee dapat memperlancar kemampuannya membaca Alquran. Program Ramadhan ini sebenarnya tidak direncanakan. IQRA hanya mengadakan kelas besar daring untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya membaca Alquran dengan benar.

Ternyata, kelas besar daring tersebut disambut baik dan akhirnya dikembangkan menjadi pogram belajar mengaji khusus Ramadhan. Sani menjelaskan, dari data yang ada, terdapat 250 orang berdomisli Jabodetabek yang menjadi mentor IQRA. Khusus untuk program Ramadhan, kurang lebih sudah ada 80 mentor.

Untuk mentee khusus program Ramadhan sudah ada 125 orang. Total mentee untuk keseluruhan program mencapai 400 orang. "Jadi pas program khusus Ramadhan ini, mentor diminta registrasi ulang khusus yang akan mengajar pada bulan Ramadhan," kata Sani.

Dia menjelaskan urutan kegiatan belajar mengaji daring. Pertama, mentee diharuskan mendaftar terlebih dahulu. Pendaftarannya gratis. Setelah mendaftar, mentee akan dimasukkan ke dalam grup di Whatsapp. Mentee akan dihubungi oleh mentor secara personal.

Mentee harus sudah mendaftarkan diri juga di aplikasi IQRA. Di sana, mentee bisa memilih kelas mengaji sesuai dengan kebutuhannya. Ada empat kelas yang disiapkan IQRA, yakni Pratahsin, Tahsin, IIrama, dan Tahfidz. Masing-masing kelas memiliki kurikulum.

 

Setelah mentee berkomunikasi dengan mentor dan menjadwalkan kelas, mentee bisa melihat ulasan yang tertulis di aplikasi IQRA. Ulasan mentee juga bisa menjadi acuan kepada mentor untuk membahas materi apa lagi pada sesi selanjutnya.

Menurut Sani, ada hikmah di balik pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Kegiatan belajar mengaji via daring bisa memperluas jangkauan wilayah IQRA. Tadinya, jangkauan IQRA hanya seputar Jabodetabek. Namun sekarang sudah tersebar di Medan, Padang, Malang, dan Banyuwangi.

Program khusus Ramadhan ini hanya akan berlangsung selama Ramadhan. Namun, jika pandemi Covid-19 belum selesai, IQRA akan mengadakan kembali program mengaji daring.

 

"Baru nanti kalau pandemi benar-benar berakhir, kami bangkitkan pola-pola belajar mengaji bertemu langsung, karena yang terpenting dari belajar mengaji yaitu secara langsung (tatap muka)," kata dia.