Kamis 21 May 2020 00:30 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Syariah 2019 Lebih Tinggi dari PDB

Kinerja ekonomi syariah secara umum tumbuh lebih tinggi dibandingkan PDB nasional

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas BNI Syariah di Kantor Cabang Bendungan Hilir, Jakarta sedang melayani penukaran uang nasabah, Rabu (20/5). Bank Indonesia menerbitkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019.
Foto: Dok. BNI Syariah
Petugas BNI Syariah di Kantor Cabang Bendungan Hilir, Jakarta sedang melayani penukaran uang nasabah, Rabu (20/5). Bank Indonesia menerbitkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menerbitkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 pada Rabu (20/5). Laporan itu mengusung tema “Bersinergi dan Bertransformasi Menuju Visi”. Salah satu temuan dalam laporan itu, kinerja ekonomi syariah secara umum tumbuh lebih tinggi dibandingkan PDB nasional yakni dengan pertumbuhan mencapai 5,72 persen.

Dalam keterangan resmi BI disebutkan, ekonomi syariah menunjukkan kinerja yang berdaya tahan pada 2019 dengan potensi yang besar untuk terus berkembang ke depan, termasuk dapat turut mendukung upaya menghadapi dampak pandemi Covid-19. Pangsa pasar syariah yang besar dan terus bertumbuh di Indonesia adalah modal penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai salah satu motor penggerak perekonomian.

Selain itu, ekonomi dan keuangan syariah merupakan sumber pertumbuhan baru yang inklusif, berkelanjutan, dan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan. Pengembangan ekonomi syariah tersebut terus ditempuh melalui peningkatan peran usaha syariah dalam halal value chain, serta pengembangan keuangan sosial syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan yang memperkuat keuangan syariah secara umum. 

Ekonomi syariah sejalan dengan perekonomian Indonesia secara umum, berdaya tahan ditopang oleh permintaan domestik di tengah penurunan ekspor akibat melambatnya perekonomian global pada 2019. Dilihat dari sektor prioritas dalam halal value chain (HVC), kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dibandingkan PDB nasional dengan pertumbuhan mencapai 5,72 persen.

 

Kinerja ini terutama ditopang oleh sektor makanan halal, yang memiliki kontribusi terbesar pada total sektor prioritas dalam HVC. Ke depan, dalam jangka pendek pada 2020 sejalan dengan perekonomian secara umum, dampak pandemi Covid-19 akan menyebabkan penurunan kinerja sektor prioritas ekonomi syariah.

Dalam jangka menengah, momentum pemulihan perkenomian dari dampak COVID 19 akan dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah. Upaya transformasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional tetap akan difokuskan dengan pendekatan berbasis ekosistem.

 

Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2019 merupakan edisi perdana dan telah merangkum perkembangan terkini dan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

BI berharap, laporan yang akan diterbitkan secara tahunan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi evaluasi dan perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional, khususnya dalam mencapai visi Indonesia Maju dan menjadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkemuka di Dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement