Rabu 20 May 2020 22:40 WIB

Klaster Sampoerna Dominasi Kasus Baru Covid-19 di Gresik

Klaster Sampoerna dominasi kasus baru Covid-19 di Kabupaten Gresik.

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kasus baru positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, didominasi oleh pasien dari klaster Sampoerna. Dari total delapan pasien yang dinyatakan positif pada Rabu (20/5), empat diantaranya berasal dari klaster Sampoerna.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Gresik, drg Saifudin Ghozali mengatakan dengan tambahan delapan pasien positif, total menjadi 67 pasien positif. Ia merinci saat ini masih ada 48 pasien yang menjalani perawatan, 12 pasien telah dinyatakan sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.

Baca Juga

Saifudi mengatakan, delapan tambahan pasien positif, masing-masing dari Desa Kebomas (Kecamatan Kebomas) berjumlah tiga orang, Desa Indro (Kecamatan Kebomas) satu orang, Desa Singosari (Kecamatan Kebomas) satu orang, Desa Randuagung (Kecamatan Kebomas) satu orang serta dari Desa Menganti (Kecamatan Menganti) dua orang.

"Untuk delapan tambahan positif tersebut, empat orang berasal dari Klaster Sampoerna, tiga dari transmisi lokal dan satu dari kalster Surabaya," katanya di Gresik, Rabu. 

Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan untuk pasien OTG berjumlah 225 orang, dan orang dalam risiko (ODR) ada 1.119 orang dan yang sudah lepas pengawasan 1.074 orang. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.161 orang, rinciannya masih dipantau 158 orang, dan selesai dipantau 1.003 orang.

"Pasien dalam pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 196 orang. Rinciannya, dalam pengawasan 51 orang, selesai pengawasan 137 orang. Sementara yang meninggal sebanyak delapan orang," kata Reza.

Sebelumnya, Klaster Sampoerna terbentuk dari adanya karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna di pabrik Rungkut 2 Surabaya yang terkonfirmasi positif tertular virus corona atau Covid-19 usai dilakukan tes swab PCR, kemudian menyebar ke berbagai daerah setelah dilakukan pelacakan beberapa orang yang terkait dengan karyawan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement