Kamis 21 May 2020 00:52 WIB

Uji Coba Jaringan 5G, Nokia Tembus Rekor Dunia

Uji Coba Jaringan 5G, Nokia Tembus Rekor Dunia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Uji Coba Jaringan 5G, Nokia Tembus Rekor Dunia. (FOTO: Reuters/Mikko Stig)
Uji Coba Jaringan 5G, Nokia Tembus Rekor Dunia. (FOTO: Reuters/Mikko Stig)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Nokia hari ini mengumumkan telah meraih kecepatan 5G tercepat di dunia dalam jaringan Over-the-Air (OTA) miliknya di Dallas, Texas. Memanfaatkan spektrum 5G 800 MHz dari gelombang milimeter komersil dan fungsi dual connectivity (EN-DC), Nokia meraih kecepatan 5G hingga 4.7 Gbps pada uji coba di perangkat base station yang telah terpasang di sebagian besar jaringan komersial milik operator-operator di Amerika Serikat.

"Pencapaian ini merupakan milestone penting dan signifikan pada pengembangan layanan 5G di Amerika Serikat, khususnya ketika konektivitas dan kapasitas merupakan hal yang sangat krusial. Kami telah memasok radio mmWave kami kepada sebagian besar operator di Amerika Serikat dan kami harap dapat terus melanjutkan kerja sama dengan para operator di masa mendatang," kata Tommi Uitto, President of Mobile Networks at Nokia dalam keterangant tertulisnya, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Umumkan Nokia 5G Pertama, HMD Global Tunjuk Eks Pejabat One Plus

Kecepatan yang tercatat tersebut diraih dengan mengombinasikan delapan saluran 100 MHz dari spektrum gelombang milimeter pada pita 28 GHz dan 39 GHz, menyediakan bandwidth 800 MHz, dan spektrum LTE 40 MHz menggunakan fungsi EN-DC yang terdapat pada solusi AirScale milik Nokia.

EN-DC memungkinkan perangkat-perangkat tersambung secara serentak ke jaringan 5G dan LTE, mentransmisi, dan menerima data dari kedua teknologi air-interface. Artinya, perangkat dapat menerima hasil yang lebih tinggi dibandingkan ketika terhubung ke jaringan 5G atau LTE secara terpisah.

Solusi AirScale Radio Access milik Nokia merupakan solusi 5G terdepan dan end-to-end sehingga memungkinkan operator secara global mengapitalisasi aset-aset spektrum 5G mereka. Solusi tersebut menawarkan scaling berkapasitas besar serta latensi dan konektivitas terdepan, yang mendukung semua teknologi air-interface berada pada perangkat akses radio yang sama.

"Ini merupakan suatu pencapaian besar yang mencerminkan kerja keras tim yang sangat brilian dan lancar, apresiasi terdalam untuk setiap detail ketelitian dan kerja keras. Dengan kata lain, agregasi 8 komponen carrier dalam domain gelombang milimeter membuka jalan bagi pengembangan sistem Terahertz di masa depan," kata Stéphane Téral, Chief Analyst dari LightCounting Market Research.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement