Rabu 20 May 2020 15:30 WIB

PMI Sarankan PSBB Tetap Berjalan Cegah Penyebaran Covid-19

PSBB dinilai butuh diterapkan lebih meluas dan mencakup berbagai daerah.

Petugas gabungan memasang plang pemberitahuan pemeriksaan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Laks. Laut RE Martadinata, Purwakarta, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Muhamad Ibnu Chazar
Petugas gabungan memasang plang pemberitahuan pemeriksaan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Laks. Laut RE Martadinata, Purwakarta, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) menyarankan pemerintah agar kebijakan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) tetap berjalan sebagai upaya mencegah penyebaran virus coronajenis baru penyebab Covid-19 di Tanah Air.

"PSBB yang diterapkan di beberapa provinsi di Indonesia dinilai dapat menekan jumlah persebaran Covid-19," kata Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said dalam pernyataan di Jakarta, Rabu (20/5).

Menurutnya, interaksi sosial antarmasyarakat memang harus benar-benar diawasi agar Covid-19 tidak meluas. Hal tersebut tentunya dengan menerapkan PSBB tanpa ada pelonggaran.

Dari semua negara yang sudah terpapar dan menerapkan kebijakan serupa, masyarakat harus belajar sumber penyebaran virus adalah interaksi sosial. Banyak negara menyikapi Covid-19 dengan sigap dan pengelolaan ketat hasilnya penyebaran virus mulai melandai bahkan menurun.

 

"Sebaliknya yang santai dan sembrono terbukti sebarannya cepat sekali," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, sejak awal Ketua Umum PMI Jusuf Kalla sudah mengingatkan agar memperketat interaksi sosial. Hal tersebut dengan cara melakukan pembatasan sosial seluas mungkin.

Ada baiknya PSBB diterapkan lebih meluas dan mencakup berbagai daerah. Dengan catatan harus pula disiapkan logistik yang memadai karena cara ini sangat membantu melandaikan kurva penyebaran virus corona Covid-19.

Pada saat bersamaan eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pada Kabinet Kerja tersebut mengatakan inilah waktunya menjaga solidaritas antarmasyarakat.

Sejak virus corona mewabah banyak sekali kelompok masyarakat melakukan berbagai inisiatif saling bantu. Baik itu melalui organisasi kemanusiaan, keagamaan dan sosial.

"Ada yang membagi sembako, masker, alat kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan dan lain-lain. Sesungguhnya ini waktu yang baik untuk membangun solidaritas," katanya.

Kunci membangkitkan solidaritas, kata dia, adalah membangun dan menjaga rasa saling percaya antarwarga.

Bila para pemimpin baik formal maupun informal semata-mata hanya memikirkan keselamatan warga, nantinya ada rasa saling percaya yang terbangun, demikian SudirmanSaid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement