REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- UEFA, ECA dan perwakilan Liga Eropa mempelajari kemungkinan pergantian format kompetisi. Hal ini dilakukan untuk menyamakan jadwal sepak bola dalam kalender yang sudah ditetapkan.
Dilansir dari laman Marca, Rabu (20/5), UEFA punya sejumlah skenario untuk menyelesaikan Liga Europa dan Liga Champions.
Liga Eropa akan kembali pada 2 Agustus untuk menyelesaikan sisa pertandingan babak 16 besar yang belum dimainkan. Kemudian, babak 16 besar Liga Europa akan rampung pekan berikutnya bersama duel leg kedua 16 besar Liga Champions yang juga tertunda.
Setelah itu, duel perempat final dan semifinal akan berlangsung dengan format sebelumnya dua leg. Akan ada dua pertandingan dalam sepekan. Final Liga Europa akan berlangsung 23 Agustus, sementara final Liga Champions pada 26 Agustus.
Sayangnya, UEFA harus menghadapi tantangan atas kendala penyiaran. Sehingga jumlah laga yang disiarkan akan berkurang.
Alhasil skenario lain disiapkan untuk Liga Champions, yakni menggunakan sistem satu laga pada perempat final dan kemudian menggelar final four di Istanbul, Turki. Laga tentunya akan berlangsung tertutup tanpa penonton. Tim pun akan meminimalisasi bepergian antarnegara di tengah pandemi virus corona.
Keputusan final akan diambil pada 17 Juni. Termasuk memutuskan 12 tempat dimana Piala Eropa 2020 akan berlangsung pada musim panas 2021.
Para pemain kemungkinan besar akan berlibur pada September tahun ini. Karena itu, UEFA harus mendorong pertandingan Liga Bangsa-Bangsa UEFA agar ditunda.
Marca juga melaporkan bahwa tiga dari 12 kota yang menjadi tuan rumah pertandingan Piala Eropa 2020 musim panas mendatang mungkin harus dibatalkan karena komplikasi akibat pandemi. Federasi Sepak Bola Spanyol telah membantah bahwa Bilbao merupakan salah satu tuan rumah dalam masalah. Tetapi UEFA dilaporkan telah menunda pertemuan eksekutif yang awalnya dijadwalkan pada 27 Mei.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
