Selasa 19 May 2020 22:21 WIB

Mantan Danjen Kopassus Kirim 6 Ton Gula Pasir untuk Prajurit

bantuan tersebut diberikan mengingat kelangkaan gula pasir di pasaran.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Gula pasir (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Gula pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Sunarko memberikan bantuan enam ton gula pasir kepada prajurit Kopassus. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Gedung Flamboyan, Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur pada Selasa (19/5).

"Ini sekadar bantuan seadaanya yang kami mampu, semoga bermanfaat dan meringankan para prajurit,” kata Sunako saat menyerahkan bantuan tersebut di Jakarta.

Dia mengatakan, bantuan tersebut diberikan mengingat kelangkaan gula pasir di pasaran. Direktur Utama PT Sebuku Iron Lateric Ores (SILO) Grup ini mengatakan, kondisi tersebut tentu membuat prajurit kesulitan mendapatkan bahan baku yang dimaksud.

"Nah kalau ada juga mahal dan terbatas. Bantuan ini meski tak seberapa, semoga sangat membantu," kata Sunarko lagi.

Di saat yang bersamaan, dia mengaku, bernostalgia saat memberikan bantuan tersebut apalagi ketika menginjak lagi kantor lamanya. Baginya menjadi kebanggaan tersendiri bisa memimpin prajurit elite TNI AD.

"Setelah tidak lagi di Kopassus, kita tetap berkarya untuk negara dan bangsa, membantu sesuai yang kita mampu, sesuai keahlian masing-masing berperan serta menjaga NKRI," ungkapnya.

Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengapresiasi, bantuan yang diberikan kepada satuan Kopassus. Dia berharap, bantuan tersebut akan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para prajurit.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada prajurit dan keluarganya. Jelas ini sangat bermanfaat di tengah pandemi Covid 19 ini,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, bahwa Kopassus memberlakukan protokol kesehatan ketat kepada prajurit sejak pandemi Covid-19 di Indonesia. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus yang muncul pada Desember tahun lalu itu.

“Prajurit dan keluarganya tidak bisa wara-wiri ke Pasar Rebo atau tempat-tempat lain. Praktis banyak kebutuhan keluarga prajurit hanya disediakan di koperasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement