Selasa 19 May 2020 19:36 WIB

Bali United Terima Putusan Apapun Soal Subsidi

Soal subsidi dan bisnis akan didiskusikan oleh LIB dalam RUPS berikutnya.

Logo Bali United
Foto: liga-indonesia.id
Logo Bali United

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan, pihaknya menerima keputusan apapun soal subsidi klub dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Ia merasa yakin soal subsidi dan bisnis akan didiskusikan oleh LIB dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) berikutnya.

"Kami menunggu keputusan saja. Kami menerima apapun," ujar Yabes, Selasa (19/5).

Sejatinya, soal subsidi dan kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam RUPS luar biasa pada Senin (18/5). Namun, ternyata belum ada kesimpulan apapun soal hal itu.

Satu-satunya hal yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah persetujuan para pemegang saham atas permintaan mundur Cucu Somantri dari direktur utama LIB beserta tiga komisaris LIB, yakni Sonhadji (komisaris utama), Hasani Abdulgani, dan Hakim Putratama.

Penentuan pengganti Cucu Somantri dan tiga komisaris yang mundur akan dilakukan dalam RUPS luar biasa selanjutnya.

Hasani Abdulgani, yang juga anggota Exco PSSI, menyebut bahwa RUPS luar biasa yang dijadwalkan berlangsung usai Lebaran itu juga akan membahas soal subsidi klub.

Sementara terkait kriteria direktur utama baru PT LIB, Yabes Tanuri enggan memberikan tanggapan. "Kami belum memikirkannya. Itu masih lama penentuannya," jelas dia.

Kondisi pandemi penyakit virus corona (Covid-19) membuat LIB belum membayar termin kedua subsidi untuk Liga 1. LIB juga masih menunggak cicilan subsidi untuk beberapa tim Liga 2.

LIB, dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 yang ditujukan ke PSSI pada 4 Mei 2020, sempat memberikan usulan hanya akan membayar 67 persen subsidi klub Liga 1 dan 40 persen untuk klub Liga 2 musim 2020. Akan tetapi, PSSI, termasuk beberapa klub, menolak usulan tersebut dan meminta LIB tidak memotong jumlah cicilan subsidi klub-klub Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement