Selasa 19 May 2020 19:05 WIB

Warga Cikarang Barat Padati Jalan Jelang Berbuka Puasa

Warga Cikarang Barat berburu penganan berbuka puasa pada Selasa sore.

Takjil (ilustrasi). Warga Cikarang Barat ramai berburu takjil pada Selasa (19/5) sore.
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Takjil (ilustrasi). Warga Cikarang Barat ramai berburu takjil pada Selasa (19/5) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan warga di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat memadati jalanan. Mereka berburu makanan untuk berbuka puasa pada bulan Ramadhan tahun ini, dengan sebagian orang tampak tidak memakai masker di tengah pandemi Covid-19.

"Mau cari takjil untuk berbuka," kata Ahmad ketika ditanya saat memarkir sepeda motornya di salah satu tempat penjual takjil di Cikarang Barat, Bekasi, Selasa.

Baca Juga

Ahmad mengaku tahu tentang aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Bekasi. Tetapi, dia mengatakan, terpaksa keluar karena ingin membeli takjil dan keperluan lain untuk kebutuhan sehari-hari.

"Iya, terpaksa keluar," kata dia.

 

Meski begitu, Ahamd mengatakan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diperlukan untuk menghindari kemungkinan tertular wabah COvid-19, yang saat ini telah merenggut banyak nyawa. Selain memakai masker, ia juga mencoba menjaga jarak dari pembeli lainnya saat membeli makanan.

"Sesampainya di rumah saya juga langsung cuci tangan dan membersihkan barang-barang yang baru dibeli," katanya.

Sementara itu, Susanti, warga lain yang tengah membeli gorengan di pinggir jalan punya alasan lain. Dia mengatakan, keluar rumah karena merasa bosan terus menerus di dalam rumah.

"Bosan di rumah, makanya keluar sebentar untuk melihat-lihat suasana di luar, sekaligus cari makanan," katanya.

Lain halnya dengan Suwandi, pengunjung lain yang mengaku sama sekali tidak tahu aturan PSBB dan perlunya memakai masker saat berada di luar rumah. Keterbatasan sarana komunikasi untuk mengakses informasi membuatnya tidak mengetahui sosialisasi yang disampaikan pemerintah tentang perlunya menerapkan protokol kesehatan untuk membatasi penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement