Selasa 19 May 2020 17:15 WIB

Pekerja Migran: Kami Rela Jika Harus Dikarantina Lagi

Rombongan 39 orang pekerja migran di Malaysia ini pulang pada gelombang kedua.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Pekerja Migran Indonesia (PMI) mulai pulang kampung melalui sejumlah bandara.
Foto: Dok KBRI Bandar Sri Begawan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) mulai pulang kampung melalui sejumlah bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Tengah yang baru tiba di Tanah Air, tak mempersoalkan ketika harus menjalani proses karantina, sebelum melanjutkan kembali perjalanan menuju daerah asal masing- masing.

Kendati tahapan pemeriksaan kesehatan terhadap para pekerja migran ini juga sudah dilakukan menjelang keberangkatan kembali ke Tanah Air mereka tidak keberatan saat harus menjalani proses yang sama, saat tiba di Semarang.

Salah satu pekerja migran, Karyono (37 tahun) yang dikonfirmasi mengaku, sudah melakukan tes deteksi Covid-19 di Malaysia dan hasilnya negatif. Saat tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali dites dan hasilnya juga tetap negatif.

"Tapi tidak masalah bagi saya, jika harus dikarantina terlebih dulu, demi kebaikan dan kesehatan bersama," ungkapnya, beberapa saat setelah tiba dari Malaysia melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani di Semarang, Selasa (19/5).

Pria asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah  tersebut menjadi bagian dari rombongan 39 orang pekerja migran di Malaysia, yang pulang pada gelombang kedua melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, hari Selasa ini.

Perihal karantina yang masih harus dijalani di Semarang tersebut, juga diungkapkan oleh Mulia (36), salah satu PMI asal Banjarnegara. Ia bahkan juga siap menjalani, jika nanti setelah tiba di Banjarnegara masih harus menjalani karantina hingga 14 hari lagi.

Ia mengaku, kalaupun harus dikarantina lagi hingga 14 hari ke depan di kampung halaman, tetap tidak masalah agar warga di lingkungannya juga merasa lebih tenang. "Sehingga kedatangan kami tidak menimbulkan masalah baru di kampung halaman," jelasnya.

Sementara itu, gelombang kepulangan para PMI asal berbagai daerah di Jawa Tengah, melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang telah berlangsung sejak hari Senin (18/5) kemarin. Dimulai dari kedatangan 57 orang MRI, hari ini kembali tiba sebanyak 39 orang MRI melalui penerbangan dari Malaysia. 

Guna memastikan protokol kesehatan telah dijalankan ketat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga meninjau langsung penanganan para PMI yang baru mendarat di Bandara Internasional Jrnderal Ahmad Yani Semarang.

Didampingi General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Ganjar berkeliling untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan dalam penanganan para PMI ini.

Gubernur juga melihat tahapan penerapan protokol kesehatan terhadap para PMI tersebut, mulai dari penumpang turun dari pesawat dan PMI dibawa ke ruangan khusus yang terletak di depan Ruang Imigrasi Bandara untuk dicek kesehatannya.

Satu persatu PMI yang datang langsung dilakukan rapid test serta pengecekan kesehatan lainnya oleh puluhan petugas yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) standar lengkap. Saat terjadi  antrean, mereka juga duduk dengan tertib di kursi yang telah diatur jaraknya.

Secara umum, gubernur mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan terhadap PMI di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah dilakukan ketat. Pihak Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah menyiapkan semua protokol dengan baik.

"Alhamdulillah bagus, semuanya bisa lancar karena sebelumnya juga sudah dipersiapkan dengan baik. Sehingga, meski pengecekan secara ketat, tapi mereka kawan-kawan PMI ini tetap merasa nyaman dengan pelayanan ini," katanya.

Usai dicek kesehatannya di bandara, semua PMI tersebut, lanjut Ganjar, akan dibawa ke tempat karantina sementara di kompleks BPSDM Provinsi Jawa Tengah. "Di sana, mereka juga akan menjalani pemeriksaan sebelum dijemput pihak kabupaten/ kota masing-masing untuk dikarantina," lanjutnya.

Gubernur juga menyampaikan, hasil pengecekan kesehatan terhadap para PMI yang sudah tiba di Semarang tersebut semuanya baik, Hasil tes sampai hari ini semua MRI tersebut masih negatif. Untuk PMI yang turun melalui bandara Ahmad Yani Semarang, rapid testnya semuanya tidak reaktif. 

Hanya ada satu PMI yang reaktif, itu bukan ditemukan dari pengecekan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, tapi dari hasil tes terhadap MRI yang turun dari kapal (pelabuhan). "Kami siapkan swab test pada satu PMI itu siang ini, mudah- mudahan hasilnya negatif juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement