REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gelandang Real Madrid, Federico Valverde, menjadi buah bibir saat melayangkan tekel ke penyerang Atletico Madrid, Alvaro Morata, di babak tambahan waktu partai final Piala Super Spanyol 2019/2020, pertengahan Januari silam. Pada saat itu, Morata sebenarnya tinggal berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang.

Atas aksinya itu, gelandang asal Uruguay itu diganjar kartu merah oleh wasit. Uniknya, Valverde justru dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga yang digelar di Stadion King Abdullah, Riyadh, Arab Saudi, tersebut. Di laga tersebut, Real Madrid sukses menggondol trofi Piala Super Spanyol setelah membekap riva sekotanya itu, 4-1.

Lantaran tekelnya tersebut, Valverde seolah menjadi idola baru buat para fans setia Los Blancos. Tekel gelandang berusia 21 tahun kepada Morata dinilai begitu krusial dan mengubah wajah dari pertandingan tersebut, terutama untuk keunggulan Los Blancos. Namun, Valverde justru mengaku tidak bangga dengan aksinya itu.

''Saya tidak tahu, aksi saya itu membuat saya memiliki kesan yang bagus buat para fan Madrid. Namun, saya tidak bangga melepaskan tekel seperti itu kepada lawan. Tentu saja, tekel itu tidak bermaksud membuat lawan cedera,'' kata Valverde kepada ABC seperti dikutip Marca, Selasa (19/5).

Pada musim ini, Valverde terbukti mampu menjadi andalan baru pelatih Zinedine Zidane di lini tengah Los Blancos. Mantan gelandang Penarol itu tercatat tampil di 32 laga di semua ajang. Catatan ini jauh lebih tinggi dibanding pada musim lalu, saat Valverde hanya tampil di 25 laga di semua kompetisi.

Mantan penggawa Real Madrid Castilla itu pun dianggap mampu menjadi pesaing sekaligus pelapis trio lini tengah Madrid, Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro. Valverde pun optimis pada musim ini Real Madrid mampu bersaing dan menambah trofi, baik di pentas La Liga ataupun kancah kompetisi Liga Champions.

Ikuti Whatsapp Channel Republika