Selasa 19 May 2020 14:52 WIB

Kisah Alumni UMM Berpuasa di Negeri Paman Sam

Puasa di AS berlangsung selama 16 jam sedangkan di Indonesia hanya 13 jam.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kasmawati Ahmad menceritakan pengalaman puasa Ramadhannya di Amerika Serikat.
Foto: istimewa
Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kasmawati Ahmad menceritakan pengalaman puasa Ramadhannya di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kasmawati Ahmad menceritakan pengalaman puasa Ramadhannya di Amerika Serikat. Perbedaan waktu, budaya dan jauh dari keluarga membuatnya harus menyesuaikan diri menjalankan ibadah tersebut.

Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM ini mengaku rindu dengan momen-momen puasa Ramadhan di Indonesia. Tradisi membangunkan sahur dan sholat tarawih berjamaah membuatnya semakin rindu dengan Indonesia terutama daerah asalnya, Pulau Buru, Maluku. "Di sini hanya suara alarm HP aja atau teman yang bangunin. Nggak ada suara adzan. Sedih banget sebenarnya," kata Peraih Beasiswa LPDP Indonesia Timur untuk studi Master Business Administration di Clark University ini.

Dari segi waktu, Kasma sempat khawatir menjalankan puasa Ramadhan di AS. Pelaksanaan puasa di AS berlangsung selama 16 jam sedangkan di Indonesia hanya 13 jam. Namun berkat teman-temannya dari berbagai negara sesama muslim, ia bisa menikmati Ramadhan di tanah rantau. 

Saat ini Kasma setidaknya dapat melaksanakan ibadah puasa bersama empat teman kosnya dengan baik. Teman-temannya berasal dari negara Muslim seperti Arab Saudi, Pakistan, India dan Algeria. Setiap harinya, mereka sepakat untuk memasak makanan khas dari negara masing-masing. 

Untuk mengobati rasa rindu terhadap jajanan buka puasa di Indonesia, Kasma lebih memilih memasak kolak, gorengan dan sambal. Masakan ini, lebih mudah dan praktis untuk diolah. Sementara teman-temannya membuat sup, roti dan pasta dengan rasa yang bervariasi.

Pada proses pemenuhan kebutuhan sehari-hari, Kasma yang hidup di Worcester, Massachusetts tidak mengalami kesulitan. Ia dapat dengan mudah menemukan supermarket yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari. Setidaknya terdapat lima supermarket Asia yang menyediakan bahan-bahan masakan Indonesia di sekitar apartemennya.

Kasma juga mudah menemukan ikan segar setiap Jumat di salah satu asian market. Lokasi supermarket itu dekat dengan apartemen sehingga hanya memerlukan delapan menit untuk tiba di sana. "Saya biasanya belanja seminggu sekali langsung ke supermarket," katanya Selasa (19/5).

Saat berkunjung ke supermarket, ia tidak khawatir sebab beberapa supermarket sudah menyediakan sarung tangan untuk tiap pengunjung. Lokasi supermarket juga sering disterilisasi dan menerapkan aturan jaga jarak. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement