Selasa 19 May 2020 12:48 WIB

Masa Pandemi, Prudential Segera Jual Produk Secara Online

Pada 2019, Prudential membukukan pendapatan premi Rp 2,5 triliun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Director of Corporate Marketing and Communications PT Prudential, Nini Sumohandoyo
Foto: ROL/Abdul Kodir
Director of Corporate Marketing and Communications PT Prudential, Nini Sumohandoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) akan segera menjual produk asuransinya secara online. Government Relations and Community Investment Director Prudential Nini Sumohandoyo menyampaikan, rencana ini tinggal menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Secara sistem kami sudah siap semua, tinggal menunggu izin OJK saja," katanya dalam konferensi virtual dengan media, Senin (18/5).

Baca Juga

Langkah tersebut dilakukan di tengah masa pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk mengurangi aktivitas sosial. Nini menyampaikan Prudential berkomitmen untuk selalu relevan dengan perkembangan bisnis sehingga berupaya pada digitalisasi.

Apalagi, Prudential optimistis pada perkembangan pasar asuransi syariah di Indonesia. Sebuah survei menyebut potensi pasar asuransi syariah dalam tiga tahun ke depan akan mencapai Rp 9,6 triliun. Literasi masyarakat terkait asuransi syariah pun terus meningkat.

Pemahaman asuransi jiwa pada 2016 hanya 31 persen dan tahun 2020 naik jadi 39 persen. Minat akan asuransi jiwa syariah pun meningkat dari 40 persen menjadi 58 persen tahun ini. Dari jumlah tersebut, 44 persen adalah milenial usia 25-34 tahun.

"Dalam survei ini, Prudential dipandang sebagai sebagai expert juga dan paling tinggi brand awarenessnya sekitar 69 persen," katanya.

Pada tahun 2019, aset Prudential mencapai Rp 9,1 triliun dengan premi Rp 2,5 triliun. Tahun ini, Prudential Syariah meluncurkan produk asuransi PRUCinta yang mendapat banyak dukungan dan minat dari masyarakat. Tipe produk asuransi jiwa syariah ini merupakan yang pertama di market.

Total kontribusi Prudential Syariah pada 2019 mencapai Rp 3,7 triliun, naik satu persen dari Rp 3,6 triliun pada 2018. Ini membuat Prudential Syariah terdepan di market dengan porsi 28 persen. Dana Tabarru juga naik 8 persen menjadi Rp 2,5 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement