Sabtu 23 May 2020 02:26 WIB

Program Tes Corona Bill Gates yang Dijegal Pemerintah AS

Mengenal Program Tes Corona Bill Gates yang Dijegal Pemerintah AS

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Mengenal Program Tes Corona Kebanggaan Bill Gates yang Dijegal Pemerintah AS. (FOTO: Reuters/Simon Dawson)
Mengenal Program Tes Corona Kebanggaan Bill Gates yang Dijegal Pemerintah AS. (FOTO: Reuters/Simon Dawson)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Segala cara dilakukan miliarder filantropi Bill Gates untuk ikut andil dalam mengendalikan pandemi virus corona. Mulai dari menggelontorkan banyak uang untuk memercepat vaksin, mendanai pembuatan kandidat vaksin COVID-19 bahkan sampai mendanai tes virus corona di rumah warga. Namun, program itu baru-baru ini dihentikan oleh otoritas Amerika Serikat (AS).

Program tersebut adalah SCAN (Seattle Coronavirus Assessment Network) yang diluncurkan awal Maret serta didanai Gates Foundation. SCAN juga didukung beberapa lembaga lain termasuk Seattle and King County Public Health Department dan Fakultas Kedokteran University of Washington.

Baca Juga: Duh! Tes Corona dari Rumah yang Didanai Bill Gates Malah Dihentikan Pemerintah AS

Bill Gates juga sempat memperkenalkan program pengawasan penyakit itu melalui blognya, Gates Notes.

"SCAN adalah program pertama yang memungkinkan partisipan menggunakan tes swab sendiri untuk mengumpulkan sampel dan mengirimkannya ke lab tanpa perlu meninggalkan rumah," ujar Gates.

Menguji pasien bergejala telah menjadi prioritas di Amerika Serikat (AS) sejak pandemi dimulai. Karena itulah SCAN bukan untuk mengetes setiap orang tetapi untuk menguji sampel orang di wilayah tersebut.

"Sebagai program pengawasan, tujuan SCAN tidak untuk mengetes tiap orang atau pengganti perawatan medis. SCAN menguji sampel orang di wilayah Seattle, termasuk yang sehat dan merasa sakit," imbuhnya.

"Hasil tes dan data lain (termasuk umur, gender, ras, kode pos dan masalah kesehatan bawaan) akan dipakai oleh periset, pemodel data, dan pejabat kesehatan publik untuk menggambarkan lebih jelas bagaimana COVID-19 berkeliaran di komunitas dan apakah physical distancing berhasil," tambahnya.

Bill Gates ingin tes corona dilakukan tak hanya untuk mereka yang sakit, karena faktanya penderita tanpa gejala juga dapat positif corona.

"Kita memang bisa melihat puncak gunung es. Tapi di bawah permukaan, ada yang tidak kita lihat, jumlah tidak diketahui orang yang terinfeksi tapi hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali," cetus Gates.

Itulah sebab Gates mendukung SCAN. Ia juga memastikan bahwa SCAN tidak menggantikan tes luas yang masih dibutuhkan di masyarakat.

"Tapi ini berpotensi menjadi alat penting bagi orang kesehatan yang mencari insight tentang penyebaran dan tingkah virus itu," ujarnya.

Namun, lembaga pemerintah AS melalui Food and Drug Administration (FDA) meminta program tersebut disetop sampai waktu yang belum ditentukan. Padahal, per harinya SCAN dapat melakukan tes sebanyak 300 orang.

Lebih lanjut, SCAN menjelaskan bahwa FDA hanya mensyaratkan izin tambahan untuk melaksanakan tes Corona mandiri miliknya. Mereka menegaskan tak ada isu selain masalah itu.

"Tidak ada isu ataupun kekhawatiran tentang keamanan atau akurasi tes yang dilakukan SCAN," sebut SCAN.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement