REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Untuk pertama kalinya Presiden China Xi Jinping membela negaranya dalam menghadapi pandemi virus corona. Ia mengatakan China sudah transparan dan 'mengerahkan semua kemampuannya' untuk membantu negara lain.
Dalam pidatonya di Majelis Kesehatan Dunia (WHA), Xi meminta masyarakat internasional untuk mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah menghentikan dana hibahnya ke lembaga kesehatan PBB itu.
"Kerja yang dipimpin WHO harusnya berdasarkan sains dan profesionalitas dan dilakukan secara imparsial dan objektif. Kami harus memperkuat pengelolaan global kesehatan publik," kata Xi seperti dikutip South China Morning Post, Selasa (19/5).
Xi menambahkan ketika pandemi sudah berakhir China akan mendukung 'peninjauan komprehensif' tentang respons global terhadap pandemi Covid-19. Tapi China tidak mendukung rancangan resolusi Uni Eropa yang mendorong adanya penyelidikan terhadap performa WHO.
"Mengingat kelemahan dan kekurangan yang diungkap Covid-19, kami harus meningkatkan sistem pengelolaan keamanan kesehatan publik. Kami harus lebih cepat untuk merespons kedaruratan kesehatan publik," kata Xi.
Xi juga mengumumkan selama dua tahun ke depan China akan mengalokasikan dana sebesar 2 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara berkembang yang terdampak Covid-19. AS dan Uni Eropa mengkritik cara China menanggulangi pandemi.
"Selama ini akan telah bertindak dengan transparansi, tanggung jawab dan keterbukaan. Kami telah menyediakan informasi ke WHO dan negara-negara relevan dengan tepat waktu. Kami merilis urutan genom sedini mungkin. Kami berbagi pengalaman dan pengobatan dengan dunia tanpa syarat," kata Xi.
Ia juga memberikan dukungan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Di bawah kepemimpinan Dr Tedros, WHO memberikan kontribusi besar dalam memimpin dan meningkatkan respons global terhadap Covid-19, kerja bagus ini diakui oleh masyarakat internasional," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
