Senin 18 May 2020 17:07 WIB

Hasil Evaluasi, PSBB Penyebaran Covid-19 di Jabar Membaik

Warga tetap diminta jangan mudik, hindari kerumunan dan antrean tanpa jarak

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pengendara kendaraan memadati jalan menuju Kota Bandung di Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Meski penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat masih berlaku hingga 19 Mei 2020 mendatang, namun sejumlah ruas jalan telah ramai dipadati kendaraan hingga menyebabkan kemacetan.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Sejumlah pengendara kendaraan memadati jalan menuju Kota Bandung di Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Meski penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat masih berlaku hingga 19 Mei 2020 mendatang, namun sejumlah ruas jalan telah ramai dipadati kendaraan hingga menyebabkan kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat mengapresiasi kinerja para dokter, perawat, tenaga kesehatan, dan petugas lainnya yang berjuang di garda terdepan mengobati para pasien Covid-19 di Jabar. 

Karena, menurut Ridwan Kamil, kerja keras para petugas medis, telah meningkatkan jumlah pasien sembuh di Jawa barat. Sebelum PSBB skala provinsi akhir April 2020, ujarnya, pasien yang perlu dirawat dan diisolasi sekitar 430 pasien. Namun, setelah PSBB diberlakukan, angkanya turun sekitar tinggal 270 pasien.

"Dari total ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit di Jabar pun, sekarang yang dipergunakan hanya 33,69 persennya dan diharapkan tak akan pernah bertambah lagi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Senin (18/5).

Menurut Emil, dari hasil evaluasi PSBB Jabar yang akan berakhir Rabu (20/5),  statistik penyebaran Covid-19 di Jabar sudah membaik secara signifikan. Hal itu terlihat, dari sisi jumlah kasus positif. Biasanya Jabar berada di peringkat kedua terbanyak setelah DKI Jakarta, namun dalam sepekan terakhir berada di posisi ketiga, tersusul oleh Jawa Timur.

 

"Secara presentase juga, sacara jumlah penduduk ini Jabar sekarang ranking 23 dari 34 provinsi. Jadi untuk penduduk terbesar se-Indonesia, menempati prosentase di urutan ke-23, ini adalah keberhasilan dari semua tim di Gugus Tugas dalam menekan Covid-19," kata Emil.

Selain itu, menurut Emil, angka kecepatan penyebaran virus corona di Jabar pun menurun. Hitungannya, dari awalnya seorang pasien positif dapat menularkan kepada tiga orang lainnya dalam sehari, setelah PSBB diberlakukan seorang pasien hanya menularkan kepada satu orang lainnya dalam sehari.

Sehingga, kata dia, kasus rata-rata di bulan April yang masih 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini, di angka 21-an kasus per hari. "Jadi kami boleh menyimpulkan bahwa PSBB di Jabar ini melengkapi PSBB Bodebek dan Bandung Raya, boleh dikatakan in mengalami keberhasilan siginifkan, kasus turun rata-rata 50 persen," katanya. 

Namun, Emil mengaku, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif Covid-19  meningkat. Mereka hadir di tengah kerumunan dan sebagian adalah pemudik dari zona merah. Oleh karena itu, jangan mudik jangan berkerumun. "Tetap hindari mendatangi dan menciptakan kerumunan dan antrean tanpa jarak. Karena virus Covid-19 bisa hadir di kerumunan dan antrean itu," kata Emil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement