REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Penjaga gawang asal Jerman, Manuel Neuer, membantah pernyataan CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, soal rencana perpanjangan kontraknya bersama Die Bayern.
Neuer menyebut, hingga kini, pihaknya belum mencapai kesepakatan apapun dengan manajemen klub asal Bavaria tersebut.
''Saya rasa, Karl-Heinz Rummenigge seharusnya tahu bagaimana situasinya. Belum ada yang bisa diumunkan pada saat ini. Tidak ada ultimatum ataupun tidak perlu terburu-buru. Tentu saja, kami optimistis. Namun, (rencana perpanjangan kontrak) masih belum jelas,'' kata Neuer seperti dikutip BeinSports, Senin (18/5).
Sebelumnya, Rummenigge mengaku optimis, Neuer bakal segera menandatangi kontrak bersama Muenchen.
''Saya benar-benar optimis, Neuer akan segera menandatangani kontrak baru. Dia tahu perannya di Muenchen dan begitu sebaliknya. Karena itu, kerjasama ini akan terus terjalin pada masa mendatang,'' ujar Rummenigge sebelum laga Muenchen kontra Union Berlin, Ahad (17/5) waktu setempat.
Kontrak penjaga berusia 34 tahun itu bersama Die Bayern akan berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang. Namun hingga kini, baik Neuer dan manajemen Muenchen belum mencapai kata sepakat soal perpanjangan kontrak.
Pembicaraan rencana perpanjangan kontrak Neuer ini sempat mengundang kontroversi. Pasalnya, mantan penjaga Schalke 04 itu dikabarkan baru mau menandatangi perpanjangan kontrak dengan durasi selama lima tahun.
Tidak hanya itu, Neuer juga meninta gaji sebesar 20 juta euro pertahun dalam kontrak terbarunya bersama Muenchen tersebut. Namun, semua kabar ini dibantah oleh penjaga gawang timnas Jerman tersebut.
Di sisi lain, kendati telah mendatangkan Alexander Nubel dari Schalke, tapi Muenchen berharap untuk terus mempertahankan Neuer sebagai kiper utama Die Bayern.
Sejak bergabung bersama Muenchen pada 2011, Neuer memang menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Muenchen. Neuer tercatat telah tampil di 375 laga di semua ajang dan telah mempersembahkan tujuh titel Bundesliga dan satu trofi Liga Champions buat Muenchen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
