Senin 18 May 2020 16:22 WIB

Tontowi Ahmad Sudah Ajukan Surat Pengunduran Diri ke PBSI

Tontowi Ahmad menyatakan pensiun dari bulu tangkis profesional.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan).
Foto: ANTARA FOTO
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mundurnya Tontowi Ahmad dari dunia bulu tangkis profesional sudah diumumkan melalui akun Instagram miliknya pada Senin (18/5). Owi sapaan akrab Tontowi kemudian resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada PBSI.

Tontowi Ahmad resmi menyatakan mundur dari pelatnas Cipayung. Pemain spesialis ganda campuran ini telah menyampaikan surat pengunduran diri pada hari ini, Senin, 18 Mei 2020. 

Baca Juga

Dalam surat yang ditujukan Tontowi kepada Ketua Umum PP PBSI Wiranto tersebut, Tontowi menyampaikan maksudnya untuk mengundurkan diri dari pelatnas PBSI serta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada PBSI atas bimbingan dan kesempatan untuknya selama menjadi pebulutangkis. 

"Tontowi telah mengajukan surat pengunduran diri per hari ini. PBSI mengucapkan terima kasih kepada Tontowi yang sudah berjuang dan berkontribusi dengan membawa banyak gelar juara dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/5). 

Pemain kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987 ini merupakan salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia yang berhasil menyumbang medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro bersama Liliyana Natsir yang sudah lebih dulu pensiun. 

"Puncak prestasi Tontowi adalah di Olimpiade Rio 2016. Setelah di Olimpiade London 2012 kita gagal menyumbang medali dari bulu tangkis, di tahun 2016 bersama Liliyana, Tontowi berhasil mempersembahkan medali emas. Itu adalah jasa yang sangat dihargai oleh PBSI dan seluruh bangsa Indonesia," lanjut Budiharto.

Bersama Liliyana, Tontowi merupakan andalan Indonesia di berbagai turnamen bulu tangkis level dunia. Tak hanya emas olimpiade, Tontowi/Liliyana juga merupakan Juara Dunia 2013 dan 2017. Mereka juga membuat sejarah dengan meraih gelar hat-trick di turnamen bergengsi All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014. 

"Tontowi adalah seorang pekerja keras, tekun, tidak pernah mengenal lelah, terutama kalau dia sedang dapat tantangan. Saya kira ini bisa menjadi contoh teladan bagi atlet-atlet muda, kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh," ujar Budiharto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement