Senin 18 May 2020 14:42 WIB

Jelang RDG BI, Suku Bunga Acuan Berpotensi Turun

Jangan sampai kebijakan BI menjadi terlalu longgar atau over-dovish.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Suku bunga bank (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) diprediksi melanjutkan pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuan.
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) diprediksi melanjutkan pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia (BI) diprediksi melanjutkan pelonggaran moneter sebagai langkah untuk meredam dampak ekonomi Covid-19 serta menyikapi kinerja ekonomi pada kuartal satu 2020. 

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, ada opsi terbuka BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. "Hal ini karena inflasi rendah sekali, jauh di bawah tiga persen dan rupiah sudah relatif menguat dan stabil," ujar Ryan kepada Republika di Jakarta, Senin (18/5).

Baca Juga

Menurutnya inflasi yang cukup rendah dan penguatan nilai tukar rupiah dapat menstimulus pemilik dana untuk berinvestasi dan reinvestasi supaya kegiatan ekonomi bergairah. BI juga perlu menahan suku bunga sembari menunggu efektivitas kebijakan yang telah dikucurkan.

"Jangan sampai kebijakan BI menjadi terlalu longgar atau over-dovish ketika perbankan dan sektor riil sedang berkutat dengan persoalan restrukturisasi bisnis di tengah pandemi Covid-19," kata Ryan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, BI dapat memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke level 4,25 persen dengan mempertimbangkan beberapa indikator makroekonomi. Inflasi hingga akhir 2020 diperkirakan tetap stabil.

Kedua, nilai tukar rupiah dalam jangka pendek yang cenderung stabil. Ketiga, pertumbuhan ekonomi kuartal satu 2020 yang rendah. Dampak Covid-19 yang cukup signifikan pada kuartal satu 2020 mengindikasikan pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2020 dan kuartal tiga 2020 juga masih berpotensi tertekan," ucap Josua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement