Senin 18 May 2020 13:18 WIB

Milad UAS, Buku 'Guru Mengaji dari Kampung' Diluncurkan

Buku ini terbit untuk memperingati hari lahir (milad) UAS

Buku karya Hendriyanto, seorang  penulis dari Batam, yang mengumpulkan 43 tulisan para tokoh nasional. Mereka memberikan kesan dan pesan tentang Ustaz Abdul Somad (UAS). Salah satu tokoh yang menulis di sini ialah pemimpin redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi.
Foto: dok. Istimewa
Buku karya Hendriyanto, seorang penulis dari Batam, yang mengumpulkan 43 tulisan para tokoh nasional. Mereka memberikan kesan dan pesan tentang Ustaz Abdul Somad (UAS). Salah satu tokoh yang menulis di sini ialah pemimpin redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku berjudul Guru Mengaji dari Kampung diluncurkan pada hari ini, Senin (18/5), atau bertepatan dengan hari lahir Ustaz Abdul Somad (UAS). Buku yang disunting Hendriyanto, seorang penulis asal Batam, Kepulauan Riau, ini mengumpulkan puluhan tulisan yang berisi pesan dan kesan tentang UAS.

Menurut Hendriyanto, buku tersebut menghimpun sebanyak 43 tulisan. Jumlah itu sama dengan usia UAS hari ini, yakni 43 tahun.

Baca Juga

"Sebenarnya, penulisnya ada 56 orang. Hanya saja, ada tiga judul tulisan yang merupakan gabungan dari beberapa penulis," ujar Hendriyanto kepada Republika, hari ini.

Ia meneruskan, buku ini dimaksudkan sebagai hadiah dari Majelis Syuro Sahabat UAS kepada dai kelahiran Asahan, Sumatra Utara, itu. Rencananya, buku ini akan diterbitkan oleh UAS Press Indonesia.

"Buku ini diberi pengantar oleh Tuan Guru Syekh Dr Zikmal Fuad. Beliau mursyid Thoriqoh Nasqsabandiyah Besilam, Langkat," kata dia.

"Alhamdulillah, jam 24.00 semalam kita sudah serahkan bukunya ke UAS dalam bentuk pdf pas waktu pergantian jam, masuk tanggal 18 Mei. Jadi, tepat di hari milad UAS ke-43 tahun," ujar sosok yang selalu menemani UAS dalam safari dakwah ke berbagai daerah itu.

Guru Mengaji dari Kampung secara garis besar berisi pengalaman dan tanggapan para tokoh mengenai UAS. Tidak hanya tokoh asal Indonesia, melainkan juga Malaysia dan Brunei Darussalam.

Selain itu, buku tersebut juga memaparkan perjalanan hidup alumnus S-3 Oumdurman Islamic University (Sudan) itu.

"Buku ini kaya informasi tentang UAS. Sebab, banyak kisah-kisah UAS masa lalu juga. Bagaimana beliau pernah menjadi penceramah dan sikap beliau kepada sahabat-sahabatnya," ungkapnya.

Hendriyanto mengatakan, cerminan kepribadian UAS ialah tawadhu dan rendah hati. “Beliau (UAS) adalah kawan yang menyenangkan. Guru yang jadi panutan," ujar pria yang akrab disapa Hendri itu.

photo
Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama dengan penulis, Hendriyanto - (dok ist)

Dihubungi terpisah, UAS mengapresiasi peluncuran buku tersebut di hari ulang tahunnya, Senin (18/5) ini. Ia juga berterima kasih kepada Hendriyanto yang telah menyunting buku ini dengan amat baik, meskipun dengan durasi yang relatif singkat--hanya sekitar 1 bulan.

Menurut UAS, hadirnya buku ini adalah salah satu bukti tumbuh berkembangnya semangat literasi umat Islam saat ini.

"Kita kenal Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Nawawi, dan lain-lain itu bukan karena istana mereka, harta mereka, atau anak cucu mereka, melainkan karena buku-buku mereka. Maka, menulislah, tinggalkanlah legacy sebelum mati. Menulislah, supaya orang di masa akan datang tahu, bahwa engkau pernah hidup di masa lalu," tutur UAS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement