Muslim Senegal Paksakan Ibadah di Masjid Selama Ramadhan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah

Senin 18 May 2020 11:40 WIB

Muslim Senegal Paksakan Ibadah di Masjid Selama Ramadhan. Masjid Raya Touba, Senegal Foto: Wikipedia Muslim Senegal Paksakan Ibadah di Masjid Selama Ramadhan. Masjid Raya Touba, Senegal

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sebagian Muslim Senegal tetap beribadah di masjid selama bulan Ramadhan. Padahal pemerintah Senegal mengkhawatirkan penularan corona yang masih berpeluang besar terjadi.

Salah satu Muslim Senegal, Abdourahmane Sall merasakan Ramadhan yang berbeda tahun ini karena corona. Ia kesulitan beribadah berjamaah di masjid. Namun jelang Ramadhan berakhir, ia akhirnya tetap pergi ke masjid.

Baca Juga

Sall beribadah bersama Muslim lainnya di Masjid Massalikul Jinaan. Namun mereka perlu membersihkan tangan dengan hand sanitizer sebelum masuk masjid. Sekitar 2.000 jamaah beribadah dengan menjaga jarak sekitar 1,5 meter. Polisi berseragam memantau jalannya ibadah.

"Kami tetap berhati-hati, walau sejujurnya tak bisa lari dari virus. Tapi jika kita mengikuti prosedur kesehatan maka Allah akan melindungi," kata Sall dilansir di ABC, Senin, (18/5).

WHO memprediksi 190 ribu warga Afrika bisa meninggal akibat pandemi corona di tahun pertama. Jumlah ini belum ditambah kematian karena penyakit lain karena benua Afrika kekurangan sumber daya medis.

Pemerintah di sejumlah negara Afrika sudah mencoba menutup Masjid selama Ramadhan. Tapi upaya itu tak berhasil. Sehingga pemerintah seperti Senegal lebih baik mengingatkan Masjid agar mengikuti pedoman kesehatan dan kebersihan.

"Kita harus belajar hidup dengan kehadiran virus, beradaptasi secara individu dan kolektif untuk berevolusi atas pandemi ini," ujar Presiden Senegal Macky Sall.