Senin 18 May 2020 11:27 WIB

PLN Bantah Pegawainya Lakukan Bullying Anak di Pangkep

PLN tegaskan pelaku bullying anak penjual jalangkote di Pangkep, bukan karyawannya.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Stop Bullying
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Stop Bullying

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Ismail Deu memastikan pelaku perundungan (bullying) terhadap anak penjual Jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, bukanlah pegawai PLN. Ismail mengatakan pelaku hanya merupakan tenaga kontrak perusahaan yang menjadi mitra dari PLN.

"Sudah kami cek dan telusuri, kami pastikan palaku perundungan tersebut bukanlah pegawai PLN" kata General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Ismail Deu.

Baca Juga

Dirinya menambahkan, dari penelusuran di unit terkait, pelaku merupakan tenaga ontrak/ outsourcing dari Perusahaan yang menjadi Mitra dari PLN yang ditugaskan sebagai Operator Telekomunikasi Layanan Gangguan PLN ULP Maros, Sulawesi Selatan.

Ismail juga menambahkan kejadian kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan tugasnya sebagai tenaga kontrak/ outsourcing PLN, itu murni urusan pribadi pelaku. Ismail melanjutkan, PLN sangat menyayangkan dan perihatin atas kejadian ini, dan  memastikan bahwa PLN akan memberikan tindakan tegas kepada vendor yang mempekerjakan yang bersangkutan.

Ia berharap dengan adanya kejadian ini seluruh pegawai PLN dan mitra kerja PLN untuk selalu menjaga sikap dan perilaku baik di area kantor maupun diluar lingkungan masyarakat serta tetap bekerja secara maksimal untuk menjaga pasokan listrik di tengah pandemi.

Seperti diketahui, video perundungan terhadap seorang anak penjual Jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Warganet mengecam aksi pelaku terhadap anak penjual jalangkote.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement