Senin 18 May 2020 10:13 WIB

Yordania Bisa Tekan Israel Jika Didukung Liga Arab

Kunci membantu Palestina adalah Liga Arab mandiri di segala bidang.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Yordania Bisa Tekan Israel Jika Didukung Liga Arab. Seorang bocah Palestina mengendarai kuda di sepanjang pantai menunggu waktu berbuka puasa saat Ramadhan di Jalur Gaza, Palestina.
Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Yordania Bisa Tekan Israel Jika Didukung Liga Arab. Seorang bocah Palestina mengendarai kuda di sepanjang pantai menunggu waktu berbuka puasa saat Ramadhan di Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel berencana mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina. Rencana tersebut mengundang protes dari berbagai negara salah satunya dari Raja Yordania Abdullah II yang memperingatkan akan terjadi konflik besar antara negaranya dan Israel bila pencaplokan terjadi.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi memandang, Yordania bisa memberikan tekanan kepada Israel jika didukung oleh negara-negara Arab lainnya di kawasan. Tapi posisi tawar menawar Liga Arab yang terdiri dari 22 negara saat ini berada pada fase yang sangat rendah.

Baca Juga

"Beberapa anggota (Liga Arab) masih belum terbebas dari konflik internal bersenjata, Yaman yang sejak lima tahun lalu dibombardir oleh Aliansi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir masih mengalami konflik dan bencana kemanusiaan yang mengerikan," kata KH Muhyiddin kepada Republika.co.id, Ahad (17/5).

Ia menyampaikan, kondisi Libya setelah pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafy masih terus menderita berkepanjangan. Konflik bersenjata di negara ini juga tidak lepas dari campur tangan beberapa negara anggota Liga Arab.

 

Menurutnya, Arab tidak akan mampu melawan Israel selama masih berada di bawah kendali Amerika Serikat (AS) yang menjadi sherif negara Arab yang kaya minyak. "Pemindahan Ibu Kota Tel Aviv ke Yerusalem secara rahasia didukung oleh beberapa negara Arab yang punya kedekatan dengan AS," ujarnya.

Untuk bisa menekan Israel dan membantu Palestina, KH Muhyiddin menegaskan, kuncinya adalah kemandirian Liga Arab di segala bidang. Seperti di bidang keamanan, politik dan ekonomi. Semua itu adalah syarat mutlak yang harus dimiliki agar terbebas dari intervensi luar.

Tapi, ia mengingatkan, AS sangat piawai dan licik memainkan kartu trufnya di kawasan Arab. AS selalu menjadikan Iran sebagai musuh bersama bagi semua negara Arab. Persaingan budaya dan peradaban secara historis dieksploitasi sedemikian rupa oleh AS. Terlebih persaingan hegemoni Syiah dan Sunni terus jadi pemantik konflik horizontal.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement