Senin 18 May 2020 01:56 WIB

Letda Ajeng Jadi Penerbang Tempur Perempuan Pertama AU

Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi akan mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti.
Foto: Dispenau
Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti akan dinobatkan menjadi penerbang tempur perempuan pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna dijadwalkan melantik perwira kelahiran Jakarta, 25 September 1995, itu di Auditorium IG Dewanto, Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/5).

Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris, mengatakan, selain melantik Letda Pnb Ajeng, KSAU juga melantik 42 perwira TNI AU, termasuk dua perwira wanita dan dua perwira TNI AD pada upacara Wisuda Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-97 atau Wingday.

Upacara akan berlangsung secara sederhana pada dua tempat, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat sehubungan kondisi pandemi Covid-19. Di Mabes TNI AU, Marsekal Yuyu menyematkan wing penerbang dan menyerahkan trofi kepada dua lulusan terbaik dan satu perwakilan siswa dari TNI AD.

Sedangkan wisudawan lainnya mengikuti upacara dari Wisma Adisutjipto di Yogyakarta dan terhubung melalui jaringan video jarak jauh. Terpilihnya Letda Pnb Ajeng Tresna ini menjadi sejarah bagi TNI khususnya TNI AU. Karena pada Wingday Sekbang-97 inilah untuk pertama kalinya TNI AU akan memiliki seorang penerbang tempur wanita atau fighter yang akan menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.

Seusai dilantik, perwira lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 ini, akan memulai pengabdiannya di Skuadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, yang mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.

Dalam wawancara jarak jauh yang dilakukan Yuris dengan Letda Pnb Ajeng pada Ahad (17/5) sore, terungkap bahwa putri pasangan Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari ini memang memiliki tekad yang bulat untuk menjadi fighter karena para instrukturnya memberikan motivasi yang besar setelah melihat kemampuan fisik, psikis, dan bakat terbangnya yang mumpuni.

"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir. Para instruktur menyemangati saya, agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," kata Ajeng.

Ketika ditanya apakah pernah melihat film Captain Marvel, salah satu seri dari The Avengers yang dibintangi aktris Brie Larson sebagai Carol Denver, seorang pilot tempur perempuan angkatan udara yang menjelma menjadi superhero, perempuan berdarah Jawa ini mengaku belum pernah menontonnya.

Namun, kini Ajeng akan menjadi pionir bagi juniornya bahwa kaum perempuan juga mampu menjadi penerbang tempur TNI AU yang sama baiknya dengan penerbang tempur laki-laki. Seluruh wisudawan yang dilantik KSAU akan segera bergabung dengan skuadronnya masing-masing yang terdiri dari 34 penerbang pesawat fixed wing dan 10 penerbang rotary wing (helikopter).

Khusus untuk penerbang tempur, akan menjalani Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Tempur (KPTPT) di Skuadron Udara 15 sebelum menjalani masa transisi di skuadronnya masing-masing. Peraih trofi siswa terbaik kategori fixed wing diraih oleh Letda Pnb Ravi dari Payakumbuh dan kategori rotary wing Letda Pnb Sandro dari Pekanbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement