Senin 18 May 2020 00:30 WIB

Mengapa 3 Tenaga Medis di Cianjur Bisa Terpapar Covid-19?

Mengapa 3 Tenaga Medis di Cianjur Bisa Ikut Terpapar Covid-19?

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Mengapa 3 Tenaga Medis di Cianjur Bisa Ikut Terpapar Covid-19?
Mengapa 3 Tenaga Medis di Cianjur Bisa Ikut Terpapar Covid-19?

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Dari 5 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur, 3 di antaranya merupakan tenaga medis. Para tenaga medis itu berasal dari 3 rumah sakit yang berbeda.

Ketiga orang ini merupakan tenaga medis mulai dari dokter hingga perawat yang berasal dari 3 rumah sakit di Kabupaten Cianjur, yakni RSUD Sayang, RSUD Cimacan, dan RS Dr Hafiz.

Muncul pertanyaan dari masyarakat kenapa mereka bisa terpapar virus Covid-19, padahal selama menangani pasien orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif, mereka memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

Yuda (35), warga Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, mengaku sedikit heran dengan adanya tenaga medis terpapar Covid-19. Terlebih, kata dia, Cianjur selama ini disebut masih masuk dalam zona hijau.

“Sebelum diberlakukan PSBB, Cianjur ini kan zona hijau dengan artian sangat minim yang terpapar Covid dibandingkan kota lainnya di Jawa Barat,” kata Yuda pada Ayobandung.com saat dihubungi melalui telepon, Minggu (17/5/2020).

Juru bicara Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mencoba menganalisa mengapa tenaga medis bisa terpapar Covid-19. Menurut dia, alasan paling mendasar dari hal itu yakni karena tenaga medis bersinggungan langsung dengan pasien.

“Tenaga medis mulai dari dokter, perawat hingga penjaga kamar mayat sebagai garda terdepan dalam melawan pandemi Covid 19, sangat rentan tertular. Tapi dengan APD lengkap bisa terhindari, walau resiko itu masih ada,” kata Yusman Faisal pada Ayobandung.com.

Perihal pertanyaan masyarakat mengenai mengapa mereka bisa terpapar meski mengenakan APD lengkap, Yusman mengatakan risiko sebenarnya tetap ada. Ia menuturkan, bisa saja virus menempel pada pakaian hazmat dan saat berganti pakaian, virus menempel ke tubuh.

“Selain di lingkungan rumah sakit, bisa juga dari faktor eksternal seperti dialami kasus 05, ternyata diduga terpapar karena kontak dengan adiknya yang pulang dari tempatnya bekerja di daerah zona merah,” ujarnya.

Yusman menghimbau masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan jaga jarak, tetap di rumah, keluar jika penting, dan menghindari kerumunan.

“Tenaga medis saja yang lengkap APD nya masih bisa tertular, apalagi dengan masyarakat yang hanya masker saja. Sebaiknya ikuti anjuran pemerintah, demi kesehatan sendiri dan keluarga,” ungkap dia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement