Ahad 17 May 2020 14:04 WIB

Tol Layang AP Pettarani Ditargetkan Beroperasi 2020

Wika Beton memastikan semua pengerjaan terap sesuai dengan jaminan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek jalan tol layang di jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Agustus 2019 lalu. Tol Layang AP Pettarani dipastikan beroperasi pada 20020.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek jalan tol layang di jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Agustus 2019 lalu. Tol Layang AP Pettarani dipastikan beroperasi pada 20020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pembangunan proyek jalan Tol Layang AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan terus dikebut. Tol yang akan menjadi akses Makassar New Port dan menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta dengan Pettarani itu saat ini sudah memasuki tahap akhir. 

"Rencananya ini akan dioperasikan tahun ini supaya masyarakat bisa langsung menikmati," kata Direktur Utama PT Margautama Nusantara Danni Hasan dalam konferensi video, Ahad (17/5).

Baca Juga

Hingga memasuki pekan ini, Danni memastikan perkembangan pembangunan proyek tol senilai Rp 2,4 triliun itu sudah mencapai 85 persen. Dia mengatakan, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dirampungkan agar dapat dioperasikan pada tahun ini. 

Danni menuturkan, pekerjaan yang masih harus diselesaikan yakni pengaspalan jalan tol sepanjang 4,3 kilometer tersebut. Selain itu, tol yang pembangunannya digarap oleh PT Wijaya Karya Beton juga masih harus dipasang sejumlah marka dan rambu serta pengembalian kondisi jalan AP Pettarani. 

Tol layang terasebut menjadi yang pertama di Indonesia Timur sehingga menurut Danni akan melengkapi Jalan Tol Ujung Pandang seksi 1 dan 2. Posisi jalan tol tersebut juga akan menghubungkan area industri, komersial, dan perkantoran. 

"Jalan Pettarani macet setiap hari. Beban lalu lintas nantinya akan terbagi sehingga lalu lintas orang dan distribusi barang bisa lebih baik," ungkap Danni. 

Sementara itu, Direktur Operasional Wijaya Karya Beton I Ketut Pasek Senjaya Putrakami menjelaskan pengerjaan yang dilakukan yakni dari segi desai, produksi, instalasi, box girder, hingga finishing. Meskipun dama kondisi pandemi Covid-19, Senjaya memastikan semua pengerjaan terap sesuai dengan jaminan biaya, mutu, kualitas, serta penerapan kesehatan dan keselamatan kerja. 

"Dengan adanya tol layang ini nantinya insya Allah jadi solusi dan membawa manfaat ke masyarakat dan jadi ikon baru Makassar," kata Senjaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement