Ahad 17 May 2020 09:29 WIB

Gerakan Nasi Ikan Disarankan Jadi Program Nasional

Pegawai KKP patungan untuk menggulirkan gerakan nasi ikan setiap hari saat Ramadhan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Reiny Dwinanda
Hidangan ikan uceng (Nemacheilus fasciatus). Pegawai KKP seluruh Indonesia patungan mengampanyekan gemar makan ikan dengan membagikan 15 ribu bungkus nasi ikan setiap hari selama Ramadhan.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Hidangan ikan uceng (Nemacheilus fasciatus). Pegawai KKP seluruh Indonesia patungan mengampanyekan gemar makan ikan dengan membagikan 15 ribu bungkus nasi ikan setiap hari selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Nurjanah menyarankan, gerakan nasi ikan yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi program nasional pemerintah. Dengan begitu, manfaatnya bisa menjangkau lebih banyak orang.

"Saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan KKP secara personal, usaha membagikan 15 ribu bungkus nasi ikan sangat mulia," ujar Nurjanah dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (16/5).

Baca Juga

Nurjanah menilai gerakan ini akan memberi banyak dampak positif mulai dari aspek sosial, ekonomi, hingga kesehatan dan meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat yang berimbas pada ikut terdongkraknya penyerapan hasil perikanan.

Hal ini disampaikan Nurjanah saat diskusi daring bertajuk "Pangan Sehat Nasi Ikan: Gizi dan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan (PDSPKP) KKP bersama Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan (MPHPI).

"Ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, sekaligus menciptakan lapangan kerja dari hulu ke hilir dari bahan baku, proses pengolahan, transportasi atau distribusi penyimpanan," ucap Nurjanah.

Alasan lain, menurut Nurjanah, konsumsi ikan dapat meningkatkan imunitas sehingga sangat pas digalakkan di masa pandemi Covid-19. Gerakan ini sekaligus mengedukasi semua pemangku kepentingan tentang manfaat ikan secara optimal.

"Yang tidak kalah penting adalah efek solidaritas untuk semua insan. Jadi saran saya baiknya bukan hanya KKP saja, tapi terintegrasi dengan berbagai kementrian termasuk pemda sehingga terkait secara nasional," ujar Nurjanah.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP, Machmud menyebut gerakan nasi ikan sebagai aksi solidaritas KKP untuk masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat wabah Covid-19. Nasi ikan diharapkan mampu membantu daya tahan tubuh tetap kuat sebagai upaya melawan paparan virus Covid-19.

"Nasi ikan bentuk solidaritas, mudah-mudahan yang lain ikut serta dalam solidaritas ini sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya," kata Machmud.

Gerakan Nasi Ikan merupakan aksi internal KKP berupa pembagian 15 ribu bungkus nasi ikan setiap hari selama Ramadhan. Tujuannya untuk membantu warga kurang mampu sekaligus mengampanyekan gemar makan ikan. Karena gerakan internal, anggarannya pun bersumber dari hasil patungan pegawai KKP seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement