Ahad 24 May 2020 10:15 WIB

Peneliti Latih Anjing untuk Deteksi Covid-19

Anjing sudah digunakan untuk mendeteksi beberapa penyakit

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Suasana jalan pada saat jam sibuk pagi hari saat hari pertama pembukaan masa lockdown akibat pandemi COVID-19 di London, Senin (11/5). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Minggu kembai membuka aktifitas perkantoran setelah masa lockdown akibat pandemi COVID-19.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Suasana jalan pada saat jam sibuk pagi hari saat hari pertama pembukaan masa lockdown akibat pandemi COVID-19 di London, Senin (11/5). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Minggu kembai membuka aktifitas perkantoran setelah masa lockdown akibat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peneliti di Inggris melatih anjing untuk mendeteksi orang yang terpapar Covid-19. Indera penciuman akut anjing sudah digunakan untuk mendeteksi kanker tertentu dan penyakit lain, dan diharapkan bahwa hewan ini dapat mengubah hidung mereka untuk membantu mendeteksi pandemi yang sedang berlangsung.

Beberapa penyakit memiliki bau khas yang tidak dapat dideteksi oleh kebanyakan manusia. Tetapi anjing dengan indra penciumannya yang sangat peka dapat mendeteksinya.

Dilansir di Independent, Sabtu (16/5), anjing pendeteksi medis saat ini sedang dilatih men-screening 250 orang per jam. Profesor James Logan, peneliti utama yang merupakan Kepala Departemen Pengendalian Penyakit di London School of Hygiene & Tropical Medicine berharap proyek yang didukung pemerintah dapat berbuah.

Penelitiannya sebelumnya telah menunjukkan bahwa malaria memiliki bau yang khas, dan dengan Anjing Deteksi Medis, mereka berhasil melatih anjing untuk mendeteksi malaria dengan akurat.

"Ini dikombinasikan dengan pengetahuan bahwa penyakit pernapasan dapat mengubah bau badan, membuat kami berharap bahwa anjing juga dapat mendeteksi Covid-19," kata Prof. Logan.

"Jika berhasil, pendekatan ini dapat merevolusi cara kami mendeteksi virus, dengan potensi untuk menskrining sejumlah besar orang." tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement