REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyerang tajam tim nasional Argentina Gabriel Batistuta menorehkan catatan manis sejarah perjalanan tim Tango di Piala Dunia.
Pertama terjadi pada Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Argentina yang tergabung di Grup D menghadapi Yunani pada laga pembuka di Stadion Foxboro, Foxborough.
Pendukung tim Tango dibuat bersorak setelah pada menit kedua Batigol--julukan Batistuta--membobol gawang Antonis Minou. Ia menambah jumlah golnya pada menit ke-44. Batistuta kemudian mencetak hattrick lewat titik putih pada menit ke-90 untuk mengantarkan Argentina menang 4-0. Satu gol tambahan diciptakan Diego Maradona.
Argentina lolos ke babak berikutnya dengan status peringkat ketiga terbaik. Sayangnya, Argentina terhenti di babak 16 besar karena takluk 2-3 dari Rumania. Tim Tango bermain gamang tanpa Maradona yang terkena hukuman larangan bermain akibat doping. Secara keseluruhan Batistuta menyumbang empat gol di Piala Dunia 1994.
Empat tahun berselang penyerang kelahiran 1 Februari 1969 ini kembali memperkuat Argentina di Piala Dunia 1998 Prancis. Setelah mengalahkan Jepang 1-0 pada laga pembuka Grup H, Argentina membungkam Jamaika 5-0. Pada laga kedua yang berlangsung 21 Juni, Batistuta kembali mencetak hattrick. Ia membobol gawang kiper Warren Barret pada menit ke-72 dan 80. Satu gol lagi berasal dari eksekusi penalti pada menit ke-82.
Batistuta pun menyejajarkan namanya dengan Sándor Kocsis, Just Fontaine, dan Gerd Mueller yang membuat hattrick pada dua Piala Dunia. Kali ini langkah Argentina terhenti di perempat final. Belanda menaklukkan tim Tango 2-1. Batistuta menutup kiprahnya dengan torehan lima gol, hanya terpaut satu satu dari top skor turnamen Davor Suker (Kroasia).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
