Ahad 24 May 2020 10:55 WIB

Wali Kota London Ingin Ciptakan Daerah Bebas Mobil Terbesar

Jalan-jalan utama di London akan diprioritaskan untuk bus hingga pejalan kaki

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota London Sadiq Khan
Foto: Reuters
Wali Kota London Sadiq Khan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London, Sadiq Khan mengatakan rencana untuk mengubah bagian-bagian pusat kota London. Ia ingin menciptakan salah satu daerah bebas mobil terbesar di dunia. Caranya dengan menaikkan biaya kemacetan.

Rencana ini akan membuat jalan-jalan utama antara London Bridge dan Shoreditch, Euston dan Waterloo, dan Old Street dan Holborn hanya untuk pada bus, pejalan kaki dan pengendara sepeda, dilansir di Independent, Sabtu (16/5).

Jembatan Waterloo dan Jembatan London juga dapat dibatasi hanya untuk orang yang berjalan, bersepeda dan bus saja, dengan trotoar yang diperlebar untuk memungkinkan orang bepergian dengan aman antara stasiun kereta api yang sibuk dan tempat kerja mereka.

Walikota mengatakan London perlu menjaga jumlah orang yang menggunakan transportasi umum serendah mungkin untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19.

Namun, ia memperingatkan, perjalanan yang sebelumnya dilakukan oleh Tube dan bus tidak dapat digantikan oleh mobil karena jalan-jalan akan segera menjadi sangat macet dan polusi udara meningkat.

"Kita akan membutuhkan lebih banyak ruang di London untuk berjalan dan bersepeda untuk membuat ini bekerja," kata Walikota pada Jumat (15/5).

"Itulah sebabnya rencana ini akan mengubah bagian London pusat untuk menciptakan salah satu area bebas mobil terbesar di ibu kota mana pun di dunia," tambahnya.

Biaya kemacetan London akan dinaikkan. Biaya harian akan naik dari 11,50 pound menjadi 15 pound bulan depan, dan jam operasi akan diperpanjang.

Biaya untuk mengemudi ke pusat ibukota biasanya hanya diberlakukan pada hari kerja antara pukul 07:00 dan 18:00, tetapi walikota berencana untuk memperpanjang ini antara pukul 07:00 dan 22:00, tujuh hari seminggu.  Perubahan ini akan mulai berlaku sejak 22 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement