Ahad 17 May 2020 02:40 WIB

PDP Covid-19 di Tarakan Coba Gantung Diri

Hingga kini belum bisa dipastikan penyebab korban nekat melakukan aksi bunuh

Garis Polisi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN  - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19 berjenis kelamin laki-laki (17) mencoba gantung diri di Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Gunung Lingkas, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

"Pasien itu masuk dalam PDP baru di RSUD Tarakan dengan keluhan sesak nafas," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti, Sabtu (16/5)

Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan swab. Bagi warga yang melakukan kontak langsung akan dilihat perkembangannya 14 hari ke depan.

"Apakah menolong dan memegang langsung, apa langsung cuci tangan habis memegang orang, akan dilihat apa ada keluhan 14 hari ke depan," kata Devi.

Sebelumnya warga Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Gunung Lingkas dikagetkan akan adanya percobaan gantung diri pada Jumat (15/4) sekitar pukul 01.15 Wita. Namun pihak kepolisian memastikan korban gantung diri berinisial DR (17) tidak meninggal dunia.

Salah seorang saksi, Sony mengaku melihat ada orang yang berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) saat melintas di Jalan Kusuma Bangsa. Saat dilihat, ternyata korban sudah tergantung dengan tali di pohon persis di pinggir jalan raya dan tidak memakai baju.

“Saya lihat dia sudah tergantung di atas pohon dan tidak pakai baju,” jelasnya.

Dia sempat melihat warga yang mencoba menyelamatkan korban dari jeratan tali yang melilit di lehernya. Pada saat itu juga dirinya langsung mendatangi kantor Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) untuk melaporkan kejadian tersebut.

Sementara itu, Kepala KSKP, Iptu Muhammad Aldi menyatakan ada warga yang melapor kejadian tersebut ke KSKP. Selanjutnya, personel penjagaan langsung mendatangi TKP.

“Sampai di TKP warga telah berkumpul dan kondisi korban telah diturunkan dari pohon,” ungkapnya.

Setelah dicek, lanjut Aldi, kondisi korban masih bernapas dan langsung dibawa ke RSUD Tarakan. Namun dia memastikan ada goresan bekas lilitan tali berwarna merah di leher korban. Hingga kini pihaknya belum bisa memastikan penyebab korban nekat melakukan aksi bunuh diri.

“Nanti saya lengkapi lagi. Untuk tali dan hasil visum nanti kami serahkan ke Polres Tarakan,” kata Aldi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement