Sabtu 16 May 2020 18:25 WIB

Italia Izinkan Penerbangan Luar Negeri Juni Mendatang

Pemerintah Italia juga membuka kembali penerbangan domestik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nora Azizah
Pemerintah Italia telah menyetujui sebuah dekret yang akan mengizinkan kembali perjalanan dari dan ke luar negeri pada Sabtu (16/5) (Foto: ilustrasi penerbangan)
Foto: EPA-EFE/RICHARD WAINWRIGHT
Pemerintah Italia telah menyetujui sebuah dekret yang akan mengizinkan kembali perjalanan dari dan ke luar negeri pada Sabtu (16/5) (Foto: ilustrasi penerbangan)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia telah menyetujui sebuah dekret yang akan mengizinkan kembali perjalanan dari dan ke luar negeri pada Sabtu (16/5). Hal itu diberlakukan pada 3 Juni mendatang, laman reuters melaporkan.

Tak hanya perjalanan luar negeri, Pemerintah Italia juga akan mengizinkan penerbangan domestik. Sementara pertokoan yang sebelumnya dilarang beroperasi, akan mulai dibuka kembali pada Senin (18/5) mendatang.

Baca Juga

Menurut dekret yang telah dirilis, pemerintah daerah di Italia dapat mengaktifkan kembali semua sektor ekonomi yang mungin masih terhenti. Namun semua protokol keselamatan harus diikuti.

Otoritas kesehatan nasional Italia akan memantau situasi guna memastikan infeksi Covid-19 tetap terkendali. Kendati telah mengizinkan warganya untuk menjalankan usahanya kembali, tak semuanya menyambut gembira atau antusias.

“Tantangannya sangat besar, begitu besar sehingga sulit untuk diukur. Dan yang paling penting adalah ketidakpastian. Rasa ketidakpastian mendominasi segalanya,” kata Alberto Volpe, manajer sebuah toko pakaian di Roma.

Italia merupakan negara pertama di Eropa yang memberlakukan katantina wilayah atau lockdown dengan cakupan nasional. Kebijakan itu diterapkan pada Maret lalu, tepatnya ketika negara tersebut telah melihat peningkatan tajam infeksi Covid-19.

Saat ini Italia masuk dalam lima negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Menurut data John Hopkins University, Italia memiliki lebih dari 223 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai sedikitnya 31.610 jiwa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement