Sabtu 16 May 2020 17:47 WIB

Energi Positif Modal Pendidikan Tinggi Hadapi Covid-19

Banyak insan pendidikan tinggi yang ikut berpartisipasi menghadapi pandemi Covid-19.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, energi positif dan baik jadi modal pendidikan tinggi hadapi Covid-19. Saat ini, banyak insan pendidikan tinggi yang ikut berpartisipasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Beberapa di antaranya ada yang mengembangkan alat kesehatan, menjadi relawan kesehatan, serta mengembangkan penelitian dari berbagai macam bidang ilmu. Hasil dari aktivitas tersebut dapat dikonversi menjadi nilai SKS atau KKN bagi siswa. 

Baca Juga

"Praktik baik harus dijaga pasca Covid-19. Energi yang positif dan baik perlu dijaga dan dipertahankan," kata Nizam, dalam keterangannya, Sabtu (16/5). 

Kondisi perguruan tinggi di berbagai daerah variatif. Hal ini mendorong pimpinan perguruan tinggi perlu mengambil kebijakan yang objektif dan fleksibel. Contohnya perguruan tinggi yang memperpanjang masa pembelajaran atau bahkan memperpendek. 

Nizam menyampaikan, Covid-19 mudah bermutasi, beradaptasi, penyebarannya sangat luas karena hampir semua negara terjangkit pandemi ini. Virus tersebut menciptakan disrupsi baru dalam sendi-sendi kehidupan masyarkat yang mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial, dan sebagainya. 

Menurutnya saat ini lingkungan masyarakat ada dalam kondisi normal baru atau new normal. Maksud dari kondisi tersebut adalah situasi ketika masyarakat hidup berdampingan bersama virus Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement